Jakarta, JENIUS. - Covid-19, bukan saja mengguncang dunia dengan banyaknya orang yang terinfeksi dan mati di 200 negara, seiring dengan itu, sebanyak 12 Juta Orang Indonesia Berpotensi Jatuh Miskin akibat Corona. Data terbaru nasional hingga Kamis, 16 April 2020, pekerja terdampak corona di sektor formal yang di-PHK ada 229.789 orang. Sementara itu yang dirumahkan ada 1.270.367 orang. Corona pun Hantam Pariwisata Indonesia, Nasib Jutaan Pekerja Terancam.
Nampaknya, Tantangan Ekonomi ke Depan Semakin Berat. Target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 2020 akan terkoreksi cukup tajam. Padahal, sebelum wabah corona pun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berkutat diangka 5 %. Jokowi Gagal membuat ekonomi meroket sampai 7%. Namun sukses meningkatkan utang Luar Negeri sampai tembus Rp 6.376 triliun (kurs Rp 15.600).
Karua saja ketimpangan sosial dan kemiskinan di Indonesia, semakin menjadi fenomena isu yang kompleks dan ruwet sampai saat ini. Mampukah Jokowi memberi solusi untuk menurunkan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan di negara berpenduduk 261 juta orang ini.
Karena itulah, KEMISKINAN menjadi ISU UTAMA dalam menilai kinerja Jokowi, pasca pandemi corona ini. Pasalnya, satu diantara indikator utama keberhasilan pertumbuhan ekonomi, dapat dilihat dari angka kemiskinan dan ketimpangan sosialnya.
Keberhasilan dan kegagalan pembangunan di Era pemerintahan Jokowi yang kedua ini dapat diukur berdasarkan perubahan pada
tingkat kemiskinan.
Kemiskinan merupakan masalah pembangunan yang ditandai dengan pengangguran, keterbelakangan, dan keterpurukan. Masyarakat miskin sangat lemah dalam kemampuan berusaha dan mempunyai akses yang terbatas kepada kegiatan sosial ekonomi. Dalam konteks demikian, kemiskinan dengan demikian
erat kaitannya dengan kapasitas dan jumlah penduduk dalam suatu daerah itu sendiri.

Sehubungan dengan itu, Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu bekerja sama dengan Majelis Dakwah Al-Hikmah dan Dewan Kemakmuran Masjid Baiturahman Cikarang, mendirikan Crisis Center Corona di Masjid Baiturahman. Crisis Center Corona ini bertujuan turut membantu pemerintah dalam mengatasi ketimpangan ekonomi melalui Gerakan Pemberdayaan Umat dan Program Anti Nganggur Nusantara.
Para pakar ekonomi dan pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) di Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu secara berkesinambungan melakukan kajian dan pemikiran mencari ramuan agar pemberdayaan SDM bisa meningkatkan kualitas Hidup masyarakat, sehingga menciptakan pemerataan, yang akhirnya mengurangi Ketimpangan Sosial.
Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu berpandangan, Pengembangan SDM melalui rekayasa pengembangan SOFTSKILLS merupakan solusi utama dalam permasalahan pengembangan strategi pemberdayaan masyarakat.
SOFSKILLS adalah kemampuan non teknis yang tidak terlihat wujudnya namun sangat diperlukan untuk sukses dan kemampuan non teknis yang bisa berupa talenta dan bisa pula ditingkatkan dengan PELATIHAN dan proses pembelajaran secara sistemik dan berkelanjutan di lingkungan keluarga, sekolah/kuliah dan masyarakat.
Dalam kaitan itu, CRISIS CENTER CORONA, mengundang Anda yang ingin KELUAR dari KEMISKINAN atau para Aktivis Gerakan Pemberdayaan Masyarakat untuk mengikuti Management of Soul Workshop yang diselenggarakan tiap Jum'at malam ba'da 'Isya di Masjid Baiturrahman, Cikarang, Jawa Barat. (az)
Contact Person :
Masrul Chan - 0812-8230-6109
Khairul Zamri, SH - 0812-9505-0587
Suhu Rosi Wibawa, SE - 089505793048
KH. Rosyid Sobri – 08127890686
Nita Yuliana, SE - 085210132089
Suhu Indra Wijaya - 0895603862974
Mbah Jamal Al-Hikmah – 087884909077
Komentar
Posting Komentar