Langsung ke konten utama

COVID-19 HANTAM KAPITALISME : BAGAIMANA VIRUS AKAN MENGUBAH TATANAN DUNIA ⁉️🤭


Cikarang, SKJENIUS.COM.- Alhamdulillah 🙏 Seiring dengan kehadirannya yang mencemaskan ratusan juta Rakyat dari 200 Negara di dunia, ternyata virus corona telah Meluluh-lantakkan perekonomian Negara-negara yang menganut Kapitalisme. Pandemi COVID-19, mengungkap beberapa kelemahan masyarakat kapitalis. Insya Allah hal ini akan membangkitkan Kesadaran Umat untuk Keluar dari Cengkeraman Kapitalis danSosialis Cina yang berbasiskan RIBA itu. Semoga Wabah berubah menjadi Anugerah, Sehingga Sistem Ekonomi Spiritual dapat menyinari sistem sosial dan ekonomi di seluruh dunia.

Kapitalisme menghadapi setidaknya tiga krisis besar.  Krisis kesehatan yang disebabkan oleh pandemi telah dengan cepat memicu krisis ekonomi dengan konsekuensi yang belum diketahui untuk stabilitas keuangan dan politik serta semua ini terjadi dengan latar belakang krisis iklim yang tidak dapat ditangani oleh "bisnis seperti biasa."  Hingga hanya dua bulan yang lalu, media berita dunia penuh dengan gambar menakutkan dari petugas pemadam kebakaran yang kewalahan, bukan penyedia layanan kesehatan yang kewalahan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, bagi Negara Indonesia yang Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Pandemi Corona ini sesungguhnya adalah Momentum yang Tepat Untuk Dijadikan Sebagai “TURNING POINT” dalam upaya kembali ke Jati Diri Bangsa yang mewarisi Budaya Spiritual Nusantara. Kita harus segera mengubah cara kita memandang dunia , terutama dalam hal Sistem Ekonomi Nasional Indonesia. Pasalnya,Disadari atau tidak, selama ini realitanya KAPITALISME telah MENCENGKRAM kehidupan Umat Islam Indonesia. Negara kita pun Terlilit Utang RIBA yang berbunga Tinggi sebesar Rp 6.376 triliun.

Sistem Ekonomi bergelimang Riba, Utang Luar Negeri yang makin membengkak sampai Rp 6.376 Triliun, Kebijakan Pemerintah yang BELUM berpihak kepada kaum Buruh dan Masyarakat Marjinal telah semakin MELEMAHKAN daya beli Umat. Maka, Kesenjangan Sosial makin Melebar. Apalagi sekarang ini dihantam Badai Pandemi Corona yang telah membuat Ekonomi Makin Merosot, PHK di mana-mana, pengangguran makin meningkat, orang miskin tambah banyak, dunia bisnis UKM pun rontok satu persatu. Kemana Rakyat akan Mengadu⁉️🤭

Sementara itu, di sektor Budaya, Kapitalisme telah mengubah masyarakat kita menjadi KONSUMSITIF dan INDIVIDUALIS. Karuan saja, saat ini ikatan sosial kita semakin longgar dan KEPEDULIAN SOSIAL makin TIPIS. Budaya BERPIKIR KOLEFTIF dan budaya gotong royong yang mengutamakan kepedulian sosial dan selalu bisa dibanggakan dari negeri ini mulai memudar dari peradaban kehidupan masyarakat. Sekalipun pentingnya menggalang UKHUWAH ISLAMIYAH selalu diteriakan, namun realitanya masyarakat Nusantara yang dahulunya memaknai kebersamaan dalam bergotong royong kini sudah sulit ditemui. 

Generasi Millenial dan masyarakat lainya disibukan dengan kepentingan sendiri. Berpacu dalam atmosfir kehidupan demi mencapai titik terdepan dan menjadi yang terbaik adalah perioritas pada saat sekarang. Yang mana semua itu jauh dari nilai-nilai dan kepedulian sosial. Orang-orang berpacu untuk memupuk harta dan orang orang berpacu untuk memupuk kemampuan otak namun tidak berimbang untuk memupuk kepedulian sosial  yang tercipta. Seolah kini semua telah berubah untuk menyelamatkan diri sendiri dan uang menjadi dewa yang terus dipuja dan menentukan kebahagiaan seseorang dalam bertindak.

Menyikapi hal tersebut di atas Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman, melalui Crisis Center Coronaberupaya memulai untuk memikirkan aspek sosial dan berinisiatif untuk membangkitkan lagi gairah tentang kepedulian sosial. Membangun lagi kepekaan terhadap gejala sosial serta saling membantu. Pasalnya, tindakan kriminal juga bisa datang dari lemahnya pola interaksi yang kita bangun pada saat sekarang ini.

Insya Allah, jika di tengah terjangan Wabah Corona ini, kita mampu memupuk kembali keberagaman sosial, membangun pola interaksi yang baik disegala lini kehidupan bermasyarakat maka secara bertahap kita bersama dapat MENGELUARKAN Umat dari Jeratan Kapitalisme. Untuk itulah, Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman, semakin mendorong GERAKAN BELANJA DI WARUNG TETANGGA (GBWT) untuk bergerak Lebih Gesit di tengah merosotnya perekonomian Indonesia. Untuk itu, GBWT  inipun di dukung dengan PROGRAM SEDEKAH VOUCHER BELANJA untuk Yatim dan Dhu’afa.

Gerakan Belanja di Warung Tetangga diharapkan sebagai langkah awal dalam membangun GERAKAN EKONOMI UMAT sebagai Arus Baru pembangunan ekonomi Indonesia. Seiring dengan itu, juga diluncurkan  dua gerakan Kebangkitan Ekononi Umat, yaitu:

Pertama :  Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Tujuannya, untuk menguatkan, MENYINERGIKAN, kemudian mengkoordinasi dan mengakselerasi, pertumbuhan gerakan ekonomi umat. Serta melakukan SINERGIdengan berbagai Lembaga Pemerintah, LSM, NGO, antar Masjid dan Majelis Taklim maupun Ormas Islam lainnya.

Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman  melihat ekonomi umat, selama ini tengah terpuruk karena tidak mampu bersaing dengan ekonomi kelas atas. Apalagi sekarang dihantam badai coronavirus. Banyak warung kecil yang tutup karena adanya pembangunan minimarket di sekitarnya. Tidak sedikit yang BANGKRUT karena tidak memiliki kekuatan untuk bisa mempertahankan harga yang dimainkan oleh tengkulak. Banyak lagi, tidak tumbuh perkembangannya. Karena itu, perlu digerakkan supaya ekonomi umat berkembang.

Kedua Penguatan Sistem Ekonomi Spiritual. Dalam upaya penguatan Sistem Ekonomi Spiritual ini, Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman telah menitip pesan dan memberikan amanah kepada Jamaah Masjid Baiturrahman dan Jamaah Majelis Dakwah Al-Hikmah yang memiliki atau menjadi Pemimpin di sebuah perusahaan agar menerapkan Sistem Ekonomi Spiritual di Perusahaannya.

Seiring dengan itu DKM Baiturrahman menggandeng Spiritual Business Consultant agar dapat memberikan Konsultasi, Bimbingan, Pendidikan dan Pelatihan Kepada Masyarakat yang ingin mengembangkan Usahanya dengan menerapkan Ekonomi Spiritual dan juga sebagai Konsultan Bagi Pengusaha yang ingin mengembangkan Perusahaannya menjadi Spiritual Company, serta memberikan Pendidikan dan Pelatihan bagi karyawan perusahaan yang ingin menerapkan Spiritual Business dalam upaya meningkatkan Omzet usahanya. (az).






Komentar

Postingan populer dari blog ini

LURUSKAN NIAT, NIKMATI SUKSES DAN HIDUP SEJAHTERA👍

Aby Zamri * Jakarta, JENIUSLINE.- Saudaraku  ❤  Mungkin Anda termasuk diantara mereka yang ingin meraih  sukses  dan hidup  sejahtera . Namun tak usah Anda kecewa, jika kehidupan ini tak seindah ceramah para ustadz selebritas dan juga tak seglamour cerita sinetron Korea.  Bahkan, Lead Economist for Indonesia dari World Bank Frederico Gil Sander menyebutkan, kondisi perekonomian global yang tak menentu akibat ketegangan perdagangan internasional berimbas pada melambatnya penggerak pertumbuhan domestik Indonesia. Jadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan kondisi di tahun ini. Dari data kajian Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), pertumbuhannya diperkirakan berada di kisaran 4,85%-5,1%. Meski demikian, angka itu tak mudah diraih. Apalagi kondisi global sedang tak menentu dengan terjadinya perang dagang antara AS-China dan gejolak geopolitik di sejumlah kawasan. Dalam mengh...

PT. CITRA SAMUDERA RAYA : “TERBUKA PELUANG BESAR MENJADI PELAUT INTERNASIONAL”

Jakarta, JENIUSLINE.- Memasuki tahun 2020, Indonesia berpeluang merebut kebutuhan tenaga pelayaran internasional, khususnya kapal penumpang dan perikanan dalam jumlah yang cukup besar bilamana pemerintah memberikan dukungan dengan mendatangkan tenaga pendidik profesional di bidang tersebut.  Saat ini, pekerjaan di dalam negeri terbatas, penggajian juga tidak memadai. Sementara itu, kesempatan bekerja di kapal asing  terbuka lebar  dan penggajian pelaut di luar negeri jauh lebih baik. Karena itu, pemerintah perlu  memfasilitasi  serta memberi kemudahan kepada perusahaan pengerah tenaga kerja pelaut ( Recruitment Crewing Agency )  dan  mendukung   calon ABK yang ingin memperoleh kerja di luar.  Demikian disampaikan Direktur Umum dan Operasional PT. Citra Samudera Raya (CSR), Masrul Chaniago, S.Sos kepada wartawan seputar perlunya kerjasama Pemerintah dan Perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang ...