Langsung ke konten utama

STRATEGI PEMASARAN UNGGULAN BERBASIS MANAJEMEN ILAHIYAH


Jakarta, JENIUSLINE.- Berdasarkan penelitian selama 7 bulan terakhir terhadap beberapa perusahaan yang menjadi Klien Spiritual Business Consultant diperoleh gambaran bahwa umumnya para pengusaha Muslim kurang menguasai Strategy Sales & Marketing dengan baik. Sehingga mereka selalu kalah dalam percaturan bisnis yang semakin dinamis.

Apalagi dengan semakin gencarnya para Kapitalis dan berbagai Multi National Corporataion (MNC) dari Amerika, Cina, Korea dan Jepang mengadakan ekspansi bisnis mereka di Indonesia. Pasalnya, Kekuatan Modal, Penguasaan Jaringan dan Sistem serta Teknologi Canggih yang mereka miliki tentu sulit dilawan oleh pengusaha kecil dan menengah.

Karuan saja semakin banyak pula pengusaha dalam negeri yang terancam perkembangan bisnisnya. Omzet usaha semakin menurun, persaingan makin tajam, teknologi terus berkembang, sulit mendapat kredit, dominasi BUMN dan kurangnya perhatian pemerintah adalah penyebab mulai terkaparnya pebisnis Bumi Putera.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami dari Spiritual Business Consultant ingin memperkenalkan Strategi Pemasaran Bebasis Manajemen Ilahiyah yang kami sebut juga Spiritual Marketing. Tulisan ini menjelaskan konsep pemasaran spiritual dari perspektif ajaran Islam. Sebagaimana kita ketahui bersama, Islam mengajarkan bahwa apa pun yang kita lakukan haruslah berdasarkan Konsep Amal Shaleh.

Dengan demikian, kegiatan tersebut diharapkan memperoleh Pahala dari Allah, mendapat keuntungan finansial dan bermanfaat untuk orang banyak. Jadi “Sekali Merangkuh Dayung Dua Tiga Pulau Dijual.” Maka, setiap kegiatan atau karya kita haruslah menghasilkan nilai tambah, tidak hanya bagi diri sendiri namun juga bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Sehingga kita akan mendapat Kehidupan yang Indah.

Orang yang beriman dan beramal shaleh, merekalah yang sebenarnya merasakan manisnya kehidupan dan kebahagiaan karena hatinya yang selalu tenang, berbeda dengan orang-orang yang lalai dari Allah yang selalu merasa gelisah.

Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang INDAH.” (QS. An Nahl: 97).

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka aspek-aspek yang perlu menjadi landasan dalam kegiatan pemasaran spiritual dari empat pilar pemasaran (product, price, promotion, place) haruslah mampu menghasilkan nilai tambah yang berlandaskan nilai Ilahiyah secara menyeluruh.

Sehingga manifestasi bisnis dan pemasaran unggulan saat ini tidak cukup hanya bersandarkan kepada kepuasan pelanggan, kualitas, harga yang kompetitif, lokasi yang strategis. Lebih dari itu, kegiatan bisnis dan pemasaran yang diharapkan oleh semua pihak adalah didasarkan belas kasih (compassion) yang berakar dari kekuatan jiwa yang bersandarkan kepada ajaran Allah SWT.

Strategi pemasaran adalah rangkaian perencanaan untuk menjangkau target pasar dan mengubah mereka menjadi konsumen produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Jadi Anda tidak bisa serta merta memasarkan produk kepada semua orang. Anda memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk bisa mengubah target pasar menjadi konsumen.
Selain berfungsi untuk mengantarkan Anda pada konsumen yang tepat, strategi pemasaran juga berguna untuk memudahkan koordinasi Anda dengan tim.

Strategi pemasaran yang berbasis Manajemen Ilahiyah itu, dirumuskan dengan tujuh Pilar, yaitu :

  1. Niat Baik, Ingin Memberikan Solusi Kepada Masyarakat;
  2. Riset Kebutuhan Dan Keinginan Konsumen. Dengan memahami pasar dan dengan kebutuhan dan keinginannya, maka perusahaan akan bisa menyesuaikan semua aktifitas pemasarannya selaras dengan hal tersebut.
  3. Menawarkan Produk dan Jasa yang bermanfaat untuk Konsumen;
  4. Menjual Dengan Komunikasi Sambung Rasa, Spiritual Marketing Communications meramu kampanye pemasaran berbasis naluri, nalar, dan nurani;
  5. Memberikan Harga Terbaik kepada Customer;
  6. Menyediakan Pelayanan Maksimal kepada Pelanggan;
  7. Membangun Kolaborasi dengan perusahaan dan Membangun Jaringan dengan Perusahaan yang menjadi Rantai Pasok.

Insya Allah, dengan menghubungkan dengan nilai-nilai spritualitas dan atau sosial budaya dalam Strategi Sales & Maketing, diharapkan pelanggan lebih memiliki ikatan emosional dengan produk atau perusahaan. Dengan adanya kegiatan yang bernuansa religius, perusahaan tentu saja dapat menarik simpati masyarakat.

Alhamdulillah, sejak satu setengah tahun lalu, Samudera Group sudah melakukan spriritual marketing ini. Sekalipun belum seluruhnya mereka yang terlibat dalam Sales dan Marketing yang memahaminya. Namun, berdasarkan Laporan tahunan 2019, PT. Mutiara Samdera Biru, satu diantara anak perusahaan Samudera Group, ternyata dapat membukukan Laba yang cukup signifikan peningkatannya dibandingkan tahu sebelumnya. Pendekatan spritual juga dilakukan untuk melakukan diferensiasi dengan produk atau perusahaan lain. (az).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LURUSKAN NIAT, NIKMATI SUKSES DAN HIDUP SEJAHTERA👍

Aby Zamri * Jakarta, JENIUSLINE.- Saudaraku  ❤  Mungkin Anda termasuk diantara mereka yang ingin meraih  sukses  dan hidup  sejahtera . Namun tak usah Anda kecewa, jika kehidupan ini tak seindah ceramah para ustadz selebritas dan juga tak seglamour cerita sinetron Korea.  Bahkan, Lead Economist for Indonesia dari World Bank Frederico Gil Sander menyebutkan, kondisi perekonomian global yang tak menentu akibat ketegangan perdagangan internasional berimbas pada melambatnya penggerak pertumbuhan domestik Indonesia. Jadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan kondisi di tahun ini. Dari data kajian Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), pertumbuhannya diperkirakan berada di kisaran 4,85%-5,1%. Meski demikian, angka itu tak mudah diraih. Apalagi kondisi global sedang tak menentu dengan terjadinya perang dagang antara AS-China dan gejolak geopolitik di sejumlah kawasan. Dalam mengh...

PT. CITRA SAMUDERA RAYA : “TERBUKA PELUANG BESAR MENJADI PELAUT INTERNASIONAL”

Jakarta, JENIUSLINE.- Memasuki tahun 2020, Indonesia berpeluang merebut kebutuhan tenaga pelayaran internasional, khususnya kapal penumpang dan perikanan dalam jumlah yang cukup besar bilamana pemerintah memberikan dukungan dengan mendatangkan tenaga pendidik profesional di bidang tersebut.  Saat ini, pekerjaan di dalam negeri terbatas, penggajian juga tidak memadai. Sementara itu, kesempatan bekerja di kapal asing  terbuka lebar  dan penggajian pelaut di luar negeri jauh lebih baik. Karena itu, pemerintah perlu  memfasilitasi  serta memberi kemudahan kepada perusahaan pengerah tenaga kerja pelaut ( Recruitment Crewing Agency )  dan  mendukung   calon ABK yang ingin memperoleh kerja di luar.  Demikian disampaikan Direktur Umum dan Operasional PT. Citra Samudera Raya (CSR), Masrul Chaniago, S.Sos kepada wartawan seputar perlunya kerjasama Pemerintah dan Perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang ...