Jakarta, JENIUSLINE.- Memasuki tahun 2020, Indonesia berpeluang merebut kebutuhan tenaga pelayaran internasional, khususnya kapal penumpang dan perikanan dalam jumlah yang cukup besar bilamana pemerintah memberikan dukungan dengan mendatangkan tenaga pendidik profesional di bidang tersebut.
Saat ini, pekerjaan di dalam negeri terbatas, penggajian juga tidak memadai. Sementara itu, kesempatan bekerja di kapal asing terbuka lebar dan penggajian pelaut di luar negeri jauh lebih baik. Karena itu, pemerintah perlu memfasilitasi serta memberi kemudahan kepada perusahaan pengerah tenaga kerja pelaut (Recruitment CrewingAgency) dan mendukung calon ABK yang ingin memperoleh kerja di luar.
Demikian disampaikan Direktur Umum dan Operasional PT. Citra Samudera Raya (CSR), Masrul Chaniago, S.Sos kepada wartawan seputar perlunya kerjasama Pemerintah dan Perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang mengerahkan pekerja pelaut. “Kami ingin memberi solusi kepada masyarakatyang membutuhkan pekerjaan dan membantu pemerintahan Jokowi-Ma’ruf dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, Maka, sudah seharusnya pemerintah mendukung dan membina kami serta memberi kemudahan dalam pengurus perijinan,” tambahnya.
Menurut Direktur Umum dan Operasional PT. Citra Samudera Raya (CSR) itu, kebutuhan pelaut untuk bekerja di internasional sangat tinggi. “Peluangnya banyak, lulusan kita banyak. Bagaimana caranya kita masuk ke peluang itu. Eropa, Jepang, Singapura danKorea, sudah jarang jadi pelaut ini kesempatan buat kita,” ujarnya kepada wartawan.
Masrul Chaniago menjelaskan dari data pelayaran internasional, kebutuhan tenaga pelayaran kapal penumpang sebanyak 80.000 hingga 2025. Seiring dengan itu, diperoleh keterangan bahwa pemerintahan RI melalui KKP juga menerima permintaan tenaga observer (pengawas kapal perikanan) hingga sebanyak 3.000 orang dari Jepang. “Sementara itu, PT. Citra Samudera Raya juga telah menerima permintaan tenaga ABK kapal ikan sebanyak 1000 orang dari beberapa pengusaha kapal ikan Korea Selatan,” tegasnya.
Dikatakannya, tenaga kerja asal Indonesia berpeluang besar bekerja sebagai pelaut internasional. Namun begitu skil dan keterampilan perlu ditingkatkan. Seperti kemampuan bahasa asing, ketahanan mental dan kekuatan spiritual. “Bekerja di laut cukup keras dan penuh tantangan, apalagi di kapal ikan Korea Selatan membutuhkan kekuatan mental dan spiritual. Pasalnya pelaut Korea dikenal sebagai pekerja keras. Maka, pelaut Indonesia, disamping mempunyai Skill dan ketahanan pisik juga harus bisa menari diatas gelombang di tengah terjangan angin dan badai,” ujarnya mengingatkan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, PT. Citra Samudera Raya, membuka peluang dan kesempatan bagi masyarakat, terutama generasi muda tamatan SMA atau SMK untuk dapat bergabung dan bekerja di Kapal Perikanan International dengan membuka lowongan kerja kapal perikanan International.
“Lowongan ABK Kapal Perikan International ini terbuka seluas-luasnya bagi masyarakat luas, semua laki-laki yang memiliki niat dan mental sebagai seorang pelaut. Usia minimal 18 tahun dan maksimal 28 tahun bagi yang Non Pengalaman dan yang berusia minimal 18 tahun dan maksimal 38 tahun bagi yang Pengalaman,” pungkas Masrul. (az).
Komentar
Posting Komentar