Jakarta, JENIUSLINE.- Dalam Seratus Hari belakangan ini, sebagai seorang Spiritual Business Consultant, saya banyak menerima klien yang mengalami kemerosotan dalam bisnisnya karena sulit mengatasi persaingan semakin sengit. Bahkan, ada beberapa orang yang jatuh bangkrut, kena terjangan barang-barang impor. Selain itu, ada juga yang mengeluhkan perekonomian Indonesia yang melambat. Sehingga bisnis mereka pun terseok-seok.
Bismillah ❤ Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi pengalaman dan Kiat Sukses agar perusahaan kita tetap unggul dalam kondisi ekonomi dunia yang sedang terancam resesi ini. Sehingga omzet usaha tetap meningkat, sekalipun kondisi ekonomi sedang tak menentu. Insya Allah, Tips-tips Bisnis ini, sudah kami rasakan manfaatnya di PT. Mutiara Samudra Biru yang bergerak di bidang International Freight Forwarding.
Alhamdulillah dengan Memasukkan Unsur Spiritualitas ke Dalam Bisnis PT. Mutiara Samudra Biru, pada tahun 2019, perusahaan dapat meraih omzet 14 Miliar. Secara bertahap PT. Mutiara Samudra Biru dikembangkan menjadi Spiritual company. Manajemen PT. Mutiara Samudra Biru berusaha menerapkan nilai-nilai spiritual di dalam perusahaan. Penerapan nilai spiritual tidak hanya dilakukan dalam proses kerjanya, melainkan bersifat global di internal perusahaan, baik garis komando maupun garis koordinasi.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, mungkin perlu Anda ketahui bahwa banyak orang saat ini mendapati bahwa ada lebih banyak hal dalam hidup — dan bisnis — daripada keuntungan semata. Uang sebagai garis bawah tunggal semakin menjadi bagian dari masa lalu. Di dunia saat ini, justru nilai-nilai dan etika adalah masalah yang mendesak.
Dengungan terpanas hari ini adalah tentang "triple bottom line," komitmen untuk "orang, planet, keuntungan." Karena itulah, Manajemen PT. Samudra Mutiara memperlakukan karyawan dan lingkungan sama pentingnya dengan ekonomi.
Apa itu spiritualitas dalam bisnis? Ada berbagai perspektif penting. Beberapa orang mengatakan bahwa itu hanya mewujudkan nilai-nilai pribadi mereka tentang kejujuran, integritas, dan pekerjaan berkualitas baik.
Sedangkan yang lainnya mengatakan itu memperlakukan rekan kerja dan karyawan mereka dengan cara yang bertanggung jawab dan penuh perhatian. Bagi yang lain, itu berpartisipasi dalam kelompok belajar spiritual atau menggunakan doa, meditasi, atau bimbingan intuitif di tempat kerja.
Dan bagi sebagian orang, itu membuat bisnis mereka bertanggung jawab secara sosial dalam bagaimana hal itu berdampak pada lingkungan, melayani masyarakat atau membantu menciptakan dunia yang lebih baik.
Manajemen PT. Mutiara Samudra Biru merasa nyaman menggunakan kata "spiritualitas" di lingkungan kerja, karena lebih generik dan inklusif daripada "agama." Alih-alih menekankan keyakinan seperti agama, kata spiritualitas menekankan bagaimana nilai diterapkan dan diwujudkan.
Namun demikian, mungkin ada diantara kita yang tidak nyaman dengan kata "spiritual" dan lebih suka berbicara lebih banyak tentang nilai-nilai dan etika ketika menggambarkan hal-hal yang sama yang orang lain sebut spiritual. Nilai-nilai spiritual utama yang dianut dalam konteks bisnis meliputi integritas, kejujuran, akuntabilitas, kualitas, kerja sama, layanan, intuisi, kepercayaan, rasa hormat, keadilan, dan layanan.
Seiring dengan hal tersebut di atas, di PT. Mutiara Samudra Biru, kami berpandangan bahwa pada saat kita memasukkan Spiritualitas ke dalam dunia Bisnis, berarti kita melibatkan Allah dalam seluruh kegiatan usaha kita. Karena itulah, Chairman PT Mutiara Samudra Biru, KGPH Eko Gunarto Putro, senantiasa mengingatkan dan berbicara berbicara tentang, bagaimana menjadikan Allah sebagai mitra bisnis, bahkan Allah adalah CEO kita yang sesungguhnya.
Namun sayangnya, selama ini, mungkin banyak diantara kita enggan menjadikan-Nya sebagai mitra sukses? Bahkan, kita terlalu percaya diri dengan kemampuan yang kita miliki. Maka, marilah kita bertobat untuk kembali kepada jalan yang sudah disediakan-Nya.
Yuk... Kita introspeksi diri kita masing-masing. Apakah kita sudah melibatkan Allah dalam setiap usaha kita, dalam kehidupan kita, dalam bisnis kita⁉
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al-Baqarah: 186). (az).
Komentar
Posting Komentar