Langsung ke konten utama

JANGAN TERLENA BERPUAS DIRI : UPGRADE ILMU BISNIS ANDA ‼️😎


Jakarta, JENIUSLINE.- Belakangan ini, di tengah perlambatan ekonomi global, para pengusaha mulai khawatir dengan proyeksi ekonomi Indonesia di tahun ini. Ada rasa pesimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mentok pada kisaran angka 5% saja. Tantangan perekonomian global bakal semakin ketat. Lalu, bisnis inti (core business) yang layak dilirik dan dikembangkan di Indonesia pada situasi begitu?

"Terjadi pertarungan antarnegara dalam perebutan kue ekonomi, baik investasi, uang masuk, maupun arus modal. (Pertarungannya) sangat sengit," ujar Presiden Joko Widodo dalam rapat kerja Kabinet, Jumat (9/9/2016), selepas menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G0-20 dan ASEAN di China dan Laos.

Berdasarkan realitas tersebut, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya menentukan arah perekonomian nasional. Dalam penentuannya, Presiden akan berposisi laiknya CEO dalam perusahaan, untuk menentukan arah dan mengalokasikan sumber daya.

"Kita harus menentukan apa yang akan menjadi core ekonomi kita, core business negara kita. Karena dengan itulah kita akan bisa membangun positioning kita. Kita bisa membangun diferensiasi kita. Kita bisa membangun brand negara sehingga lebih mudah kita menyelesaikan persoalan-persoalan, tanpa harus kejar-kejaran, apalagi kalah bersaing dengan negara lain," papar Presiden.

Pertanyaannya, apa yang memenuhi kriteria menjadi bisnis inti sebuah negara seperti Indonesia dalam situasi seperti sekarang?

Dalam menyikapi situasi perekonomian dunia yang melambat, bahkan terancam resesi ini, nampaknya Pak Jokowi dan hampir semua orang yang menjalankan bisnis lupa kalau yang paling esensial dari sebuah bisnis bukan apa jenis bisnisnya tetapi siapa yang mengelola bisnis tersebut. 

Hal tersebut yang membuat orang lebih suka berfokus dan cenderung stuck pada pemikiran seperti: 'Bagaimana ya meningkatkan penjualan?', 'Bagaimana ya mendapatkan omzet ratusan juta dalam sebulan?' atau 'Bagaimana ya supaya jumlah followers naik di media sosial dan semuanya aktif membeli?' Orang sering kali sibuk berpikir bagaimana meningkatkan penjual, omzet, dan lain sebagainya tetapi lupa untuk meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang pengelola bisnis

Bisnis adalah refleksi diri dari seorang CEO atau pemimpin bisnis itu sendiri. CEO yang berkualitas mencerminkan bisnis yang berkualitas pula, begitu pula sebaliknya. Sebuah bisnis yang diharapkan sukses butuh CEO yang mampu menjalankan bisnisnya dengan baik. Kalau manajemen diri seorang CEO dalam bisnisnya sudah baik apa pun bisnis yang dijalankan otomatis akan mengikuti kualitas diri dari si empunya bisnis.

Sebagaimana diungkapkan oleh Chairman Samudera Group, KGPH Eko Gunarto Putro, Bagi seorang Pebisnis Ulung, penggaris patah pun bisa laku dijual dengan harga yang mahal. 
“Peran Pemimpin adalah untuk memungkinkan orang unggul, membantu mereka menemukan kebijaksanaan mereka sendiri, melibatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan mereka, dan menerima tanggung jawab untuk melakukan perubahan.” tandas Kangjeng Eko.

Kangjeng Eko mengingatkan, berpuas diri tanpa mengembangkan apa yang dimiliki sama artinya dengan menjalani kehidupan yang begitu-begitu saja. Padahal di luar sana ada banyak kesempatan emas yang bisa diraih. “Sekaranglah saatnya para pebisnis   harus mulai sadar betapa pentingnya memaksimalkan segala potensi diri. Ini bicara soal manajemen diri dan manajemen usaha,” paparnya. 

Chairman Samudera Group memaparkan tentang pentingnya mengasah jam terbang. bukan sekedar mengulang-ngulang hal yang sama, tetapi harus mengapgrade, baik upgrade pertemanan, komunitas, maupun up grade ilmu.“Jadi, jangan pelit pelit kalau urusannya sama ilmu: ikut training, beli buku, datang ke seminar, diskusi di komunitas, dan semacamnya. Maka jangan malas dan lalai menimba ilmu. Kesemuanya dalam rangka meningkatkan Jam Terbang kita supaya makin expert dan makin sukses di bidangnya masing-masing,” katanya mengingatkan.

Menurut Kangjeng Eko, seperti apa kita di lima tahun yang akan datang, tergantung pada Kekuatan Iman kita, siapa Guru Mursyid kita, Kekuatan Spiritual kita, Kecerdasan Intelektual kita, Sahabat Sperjuangan kita dan Ilmu/Buku apa yang kita baca… right⁉️😎

“Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka saya sarankan agar para Pebisnis, Direktur Utama maupun para CEO  di berbagai perusahaan BUMN dan Swasta untuk segera mengikuti Pendidikan CEO di Spiritual Business Institute. Insya Allah Anda akan dibimbing menjadi CEO yang handal berbasiskan Manajemen Ilahiyah,” pungkas Chairman Samudera Group, KGPH Eko Gunarto Putro. (az).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA : “TERBUKA PELUANG BESAR MENJADI PELAUT INTERNASIONAL”

Jakarta, JENIUSLINE.- Memasuki tahun 2020, Indonesia berpeluang merebut kebutuhan tenaga pelayaran internasional, khususnya kapal penumpang dan perikanan dalam jumlah yang cukup besar bilamana pemerintah memberikan dukungan dengan mendatangkan tenaga pendidik profesional di bidang tersebut.  Saat ini, pekerjaan di dalam negeri terbatas, penggajian juga tidak memadai. Sementara itu, kesempatan bekerja di kapal asing  terbuka lebar  dan penggajian pelaut di luar negeri jauh lebih baik. Karena itu, pemerintah perlu  memfasilitasi  serta memberi kemudahan kepada perusahaan pengerah tenaga kerja pelaut ( Recruitment Crewing Agency )  dan  mendukung   calon ABK yang ingin memperoleh kerja di luar.  Demikian disampaikan Direktur Umum dan Operasional PT. Citra Samudera Raya (CSR), Masrul Chaniago, S.Sos kepada wartawan seputar perlunya kerjasama Pemerintah dan Perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang ...

LURUSKAN NIAT, NIKMATI SUKSES DAN HIDUP SEJAHTERA👍

Aby Zamri * Jakarta, JENIUSLINE.- Saudaraku  ❤  Mungkin Anda termasuk diantara mereka yang ingin meraih  sukses  dan hidup  sejahtera . Namun tak usah Anda kecewa, jika kehidupan ini tak seindah ceramah para ustadz selebritas dan juga tak seglamour cerita sinetron Korea.  Bahkan, Lead Economist for Indonesia dari World Bank Frederico Gil Sander menyebutkan, kondisi perekonomian global yang tak menentu akibat ketegangan perdagangan internasional berimbas pada melambatnya penggerak pertumbuhan domestik Indonesia. Jadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan kondisi di tahun ini. Dari data kajian Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), pertumbuhannya diperkirakan berada di kisaran 4,85%-5,1%. Meski demikian, angka itu tak mudah diraih. Apalagi kondisi global sedang tak menentu dengan terjadinya perang dagang antara AS-China dan gejolak geopolitik di sejumlah kawasan. Dalam mengh...

VIRUS CORONA DAN TANGGUNG JAWAB PARTAI POLITIK, DIPERTANYAKAN⁉️🤭

Cikarang, SKJENIUS.COM.-  Sistem Ekonomi yang berada dalam Cengkeraman Kapitalis dan bergelimang Riba , ternyata  sangat rentan  dihantam badai pandemi covid-19. Belum lagi, Utang Luar Negeri yang makin membengkak sampai Rp 6.376 Triliun membuat perekonomian Indonesia semakin sulit bergerak. Seiring dengan itu, Jebakan Utang  (debt trap)  Cina Sosialis pun, sangat gencar menancapkan kukunya di Bumi Nusantara. Sedangkan, Kebijakan Pemerintah nampaknya Belum berpihak kepada kaum Buruh dan Masyarakat Adat, kesemuanya itu, tentu saja semakin melemahkan posisi Umat dalam Politik dan Ekonomi.  Demikian terungkap dalam Diskusi Bertajuk  “Virus Politik di Balik Corona”  yang diselenggarakan Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu (PNB) di Pendopo Al-Hikmah, Cikarang, Jawa Barat.  “Karuan, Kesenjangan Sosial makin Melebar. Apalagi dampak hantaman Badai Pandemi Corona telah membuat Ekonomi Makin Merosot, PHK di mana-mana, pengangguran makin m...