Jakarta, JENIUSLINE.- Mungkin sebagian orang beranggapan, Dunia Transportasi dan Pelayaran adalah arenanya laki-laki, namun tidak demikian dengan Tiga Srikandi PT. Samudera Biru Line. Tiga perempuan perkasa ini berusaha mengolaborasikan talenta, intelektual, spiritualitas dan pengalaman para praktisi bisnis Transportasi, Supply Chain dan Pelayaran dalam mengembangkan perusahaan International Freigh Forwarding yang mereka kelola.
Dalam percakapan santey dengan JENIUSLINE saat menghadiri Acara Family Gathering dan Tadabbur Alam yang diselenggarakan Induk Perusahaan Samudera Group di Putrì Duyung Cottage, Pantai Ancol, Jakarta Utara Ketiga Srikandi itu mengungkapkan pengalaman dan kiat bisnis mereka dalam mengembangkan PT. Samudera Biru Line atau yang dikenal juga dengan Sabil Line itu.
Presiden Komisaris Sabil Line, Yoanna Wahdah menyampaikan, pada dasarnya Perempuan mempunyai kelebihan dalam berbisnis dibanding laki-laku. Pasalnya, Perempuan dianugerahi kelebihan untuk bisa multitasking. “Kalau para pria hanya bisa fokus pada satu pekerjaan saja, maka berbeda dengan perempuan. Kaum perempuan lebih pandai dalam mengatur beberapa pekerjaan dalam sekali waktu,” katanya.
Menurut Yoana Wahdah, kelebihan yang dimiliki kaum perempuan ini sangat berguna saat menjalankan sebuah bisnis. Dalam berbisnis kita memang dituntut untuk lebih cekatan, lincah dan gesit dalam melakukan tindakan.“Maka dari itu kemampuan multitasking ini sangat membantu para perempuan untuk mempermudah menjalankan setiap pekerjaan dalam bisnisnya,” papar Preskom Sabil Line itu.
Selanjutnya Yoanna Wahdah menjelaskan tentang Tri Dharma Al-Hikmah sebagai pondasi Bisnis mereka. Yakni, Luruskan Niat, Layani Umat dan Beri Solusi Kepada Masyarakat. “Insya Allah, dengan Niat yang lurus, pelayanan terbaik kepada konsumen dan pelanggan serta memberikan solusi atas berbagai problema yang dihadapi customer dalam hal logistic maupun pelayaran, kami yakin Allah akan memberkahi dan memberi kemudahan kepada perusahaan ini untuk maju dan berkembang,” tambahnya.

Amel mengingatkan, persaingan yang yang ada bukan makin mudah tetapi semakin sulit, ketat, bahkan mengarah kepada "peperangan bisnis" setiap hari. “Maka, semakin tinggi risiko yang kita ambil maka semakin besar pula peluang rezeki yang akan kita dapat. Jadi dibalik risiko itulah ada rezeki. He who is not courageous enough to take risks will accomplish nothing in life,” tegasnya.
Sedangkan, Director Corporate and Business Development Sabil Line, Rahma Juwita Zamri, S.Si menjelaskan pentingnya membangun team work dengan memadukan kepiawaian dan pengalaman para praktisi Bisnis Transportasi, Pelayaran dan Logustik dengan Ilmu dan Teori Bisnis yang Ilmiah Akademis, sehingga dapat membangun sebuah Sistem yang Holistik dan Aplikatif dalam menyikapi dunia bisnis yang semakin kompetitif.
Menurut Rahma Juwita, para praktisi lapangan mungkin handal di bidangnya masing-masing. Akan tetapo mereka akan mudah dilumpuhkan oleh saingan Bisnisnya yang bekerja dengan Sistem yang Unggul. Namun demikian, kata Rahma, seberat dan serumit apa pun masalahnya, selama kita sabar dan telaten dalam memberikan bimbingan, tentu akan ada Perubahan yang Signifikan.
“Karena itulah dalam mengembangkan sebuah perusahaan ‘being smart is not enough — the social skills and structures of tackling complexity’. Disinilah pentingnya menerapkan Tri Dharma Alhikmah. Jadi, kita harus meluruskan Niat, melayani Umat dan Berilah Solusi. Maka, kita harus mampu menerapkan soft skills dan Kecerdasan Spiritual yang aplikatif dalam menyikapi perbedaan sikap dan pendapat dalam Manajemen,” pungkas Director Corporate and Business Development Sabil Line. (az).
Komentar
Posting Komentar