Jakarta, JENIUSLINE.- Nampaknya sangat sulit bagi Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf untuk mengatasi masalah pengangguran di tengah ekonomi Indonesia yang melambat. Belum lagi, dampak Perang Dagang Amerika Serikat yang Kapitalis dengan Cina Komunis yang makin memanas. Gesekan kedua negara tersebut tentu berdampak negatif terhadap perekonomian global, tak terkecuali Indonesia. Bahkan, perlambatan ekonomi global saat ini terjadi pun disebabkan perang dagang antara AS dan China.
Demikian disampaikan Direktur Utama PT. Servindo Gardatama, Masrul Chaniago, S.Sos menjawab pertanyaan wartawan seputar Perang Dagang Kapitalis AS VS China Komunis Memanas, Apa Dampaknya ke Indonesia?“Melambatnya pergerakan Roda Ekonomi membawa dampak bagi sektor ketenagakerjaan Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam kurun waktu enam bulan, tingkat pengangguran di Indonesia bertambah sebanyak 230 ribu jiwa,” imbuhnya.
Masrul menjelaskan, dampak dari perlambatan ekonomi global kemudian menyebabkan harga dan permintaan komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia semakin tersungkur. Sehingga menurut dia sulit untuk Indonesia untuk memanfaatkan apalagi keluar dari jeratan tersebut. “Saya perkirakan yang ditargetkan pemerintah di tahun ini tak akan tercapai. Bahkan, diprediksi pertumbuhan ekonomi hanya akan mendekati level 5% saja,” paparnya.
Dirut Servindo Gardatama itu mengatakan tak tercapainya target pertumbuhan ekonomi ini disebabkan karena tekanan dari dalam dan luar negeri serta pelaku pasar yang masih menunggu (wait and see) iklim usaha kondusif.“Hal ini memberikan sinyal di Q4 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih rendah dan sepanjang 2019 pertumbuhan ekonomi lebih mendekati 5%. Untuk mencapai 5,05% dirasa berat karena pengaruh impor yang terus menurun," kata Masrul.
Dengan demikian menurut Dirut Servindo Gardatama yang bergerak di bidang Manpower Supply itu, ditengah ekonomi yang melambat, maka sangat sulit menyalurkan tenaga kerja. Pasalnya, lapangan pekerjaan yang tersedia sangat kurang dibandingkan jumlah angkatan kerja. “Nah, jika disuatu perusahaan tidak cukup lagi menampung pekerja baru, maka cara mengatasinya dengan membangun perusahaan padat karya dan menciptakan sebanyak-banyaknya para wiraswastawan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Masrul yang juga adalah Ketua Umum Gerakan Anti Pengangguran Nusantara (GANTARA) itu.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kata Masrul, PT. Servindo Gardatama Menggandeng GANTARA untuk menjalin kerjasama dengan Majelis Dakwah Al-Hikmah dalam upaya mendirikan Sekolah Tinggi Wiraswasta. Dijelaskannya Hasil studi kelayakan menyimpulkan bahwa pendirian Sekolah Tinggi Wiraswasta dengan Program Studi Kewiraswastaan Islam Berbasis Manajemen Ilahiyah sangatlah dibutuhkan dan prospektif untuk masa yang akan datang bagi masyarakat dalam bidang penyiapan alternatif pengembangan pendidikan kewiraswastaan bagi lulusan MA/SMA/SMK, serta penyiapan sumber daya manusia yang kompeten dalam menciptakan Lapangan Kerja.
Berdasarkan pokok – pokok pikiran dan latar belakang seperti tersebut diatas, maka PT. Servindo Gardatama bekerjasama dengan GANTARA, Samudera Group dan Majelis Dakwah Al-Hikmah berencana mendirikan sebuah Perguruan Tinggi Wiraswasta dengan nama SEKOLAH TINGGI WIRASWASTA, dengan alasan sebagai berikut :
- Membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia;
- Memperluas akses dan pemerataan pendidikan serta mengurangi tingkat anak putus sekolah;
- Menyediakan fasilitas pendidikan tingkat perguruan tinggi dan membantu masyarakat ekonomi lemah yang tidak mampu menyekolahkan anak keluar daerah/diluar daerah;
- Membantu program pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia dan menyiapkan SDM Profesional, Berbudi Pekerti Luhur, Memiliki Kekuatan Spiritual yang mumpuni, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja.
- Mendidik Insan Indonesia agar mampu mendayagunakan Potensi Diri. Sehingga dapat melaksanakan tugas dan perannya sebagai Khalifah Allah di Bumi Nusantara.
Masrul Menjelaskan, dalam menentukan tujuan perkuliahan maka Kurikulum Pendidikan Kewiraswastaan disusun berbasiskan Manajemen Ilahiyah yang disenyawakan dengan Nilai Luhur Budaya Nusantara, Kearifan Tasawuf Transformatif, dan Sains Islam Modern.
“Semoga usaha pendirian Sekolah Tinggi Wiraswasta Nusantara ini dapat menjadi sumbangan nyata dan bukti partisipasi masyarakat dan Majelis Dakwah Al-Hikmah, Samudera Group, GANTARA dan PT. Servindo Gardatama dalam memacu pertumbuhan wiraswastawan muda, mengurangi jumlah pengangguran serta upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Komentar
Posting Komentar