Langsung ke konten utama

7 HAL PENTING UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN EKONOMI RAKYAT DI TENGAH ANCAMAN RESESI DUNIA



Jakarta, JENIUSLINE.- Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf berbagai harus serius dan konsisten dalam membangun kemandirian ekonomi rakyat. Pasalnya, Ekonomi Indonesia tahun 2020 ini masih akan dipengaruhi ketidakpastian global akibat perang dagang, kondisi geopolitik, hingga ancaman resesi sejumlah negara. Apalagi perang dagang Amerika Kapitalis dan Sosialis Cina tak kunjung usai. Ditambah lagi, memanasnya konflik antara Amerika Serikat (AS) versus Iran.

Demikian disampaikan Direktur Utama PT. SERVINDO GARDATAMA, Masrul Chaniago, S.Sos menjawab pertanyaan wartawan seputar Peluang Penyerapan Tenaga Kerja pada tahun 2020 ini di kantornya, Pejaten Office Park, Jakarta Selatan. "Di tengah ancaman resesi dunia dan melambatnya ekonomi dunia serta dampak perang dagang Amerika-Cina yang makin memanas tentu saja sulit meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor Industri. Kemungkinan pengangguran akan bertambah," ujarnya.

Untuk itulah, menurut Masrul pemerintah harus meningkatkan kemandirian ekonomi rakyat melalui pengembangan kegiatan wiraswasta yang didukung dengan akses pembiayaan, kapasitas sumber daya manusia, dan infrastruktur yang memadai. "Maka, anggaran pemerintah perlu di tingkatkan dalam rangka mendukung unit-unit ekonomi yang menjangkau rakyat banyak tersebut," tandasnya.

Di sisi lain, menurut Pengusaha yang bergerak di bidang Manpower Supply, Security and Safety Equipment itu, sedapat mungkin kita menghindarkan diri untuk tidak kembali terjebak pada lingkaran setan (vicious circle) hutang luar negeri yang sangat membebani performa anggaran Negara. Realitanya memang kita saat ini secara turun temurun terus mewarisi jebakan hutang (debt trap) yang tidak mudah untuk diatasi.

"Semua pihak tentulah menyadari bahwa sejak lama kita terlalu tergantung pada pihak asing. Baik karena tingginya ketergantungan terhadap komoditas impor maupun pada perangkap hutang luar negeri (debt trap)," kata Dirut Servindo Gardatama itu.


Sebagai Solusi menuju Kemandirian Ekonomi masyarakat tersebut di atas, PT. Servindo Gardatama mengajak pemerintahan Jokowi-Ma'ruf untuk mendirikan Sekolah Tinggi Wiraswasta dan menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Anti Nganggur Nusantara.

"Bismillah. Melalui Diklat Anti Nganggur Nusantara ini kita dapat membangkitkan dan mengembangkan keyakinan kuat (Power of Iman) yang ada dalam diri seseorang untuk mengubah dunia melalui ide dan inovasinya," tegasnya.

Nah, kata Dirut Servindo Gardatama itu itu, keyakinan yang kuat ini kemudian ditindaklanjuti dengan keberanian mengambil risiko untuk mewujudkan ide dan inovasinya tersebut melalui organisasi yang didirikan, mulai dari membangun, memelihara, mengembangkan, hingga menghasilkan dampak nyata bagi dunia. Orang yang memiliki keyakinan tersebut disebut entrepreneur atau wiraswastawan.

"Mendidik dan Melatih entrepreneur sebanyak mungkin merupakan langkah strategis untuk mencapai sebuah kemandirian ekonomi rakyat. Karena itulah, pemerintah perlu bekerja sama dengan pihak swasta dalam mencetak Manusia Indonesia yang Memiliki kemampuan wiraswasta, berbudi pekerti luhur, mempunyai kecerdasan spiritual. Sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya dan orang lain," imbuhnya

Masrul menjelaskan ada 7 hal utama dan penting yang berkaitan langsung dengan upaya Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia menjadi Wiraswastawan yang unggul, kreatif dan inovatif dalam menyongsong era Revolusi Industri 4.0, yaitu:

1. Memulai Bisnis dengan Niat & Keyakinan (The Power of Iman);
2. Memiliki Kemampuan Membaca Alam Terkembang, sehingga memiliki Kecepatan dalam Melihat Peluang Bisnis;
3. Dukungan Permodalan yang cukup, terutama dari Pemerintah;
4. Mempunyai Keterampilan tertentu dalam Berwiraswasta;
5. Menguasai Ilmu Manajemen Produksi, Pemasaran dan Keuangan;
6. Mau Belajar untuk Meningkatkan Kualitas Ilmu dan Kecerdasan serta Keterampilan dalam Berwiraswasta;
7. Mempunyai Etika Bisnis dan Berbudaya Nusantara.

Jadi, Pelatihan entrepreneurship (Kewiraswastaan) adalah kunci pengembangan kemandirian ekonomi rakyat agar mereka mampu merencanakan, menciptakan dan melaksanakan satu program kegiatan usaha. Inovasi dan kreasi masyarakat akan berbuah menjadi kepuasan dan kesejahteraan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA : “TERBUKA PELUANG BESAR MENJADI PELAUT INTERNASIONAL”

Jakarta, JENIUSLINE.- Memasuki tahun 2020, Indonesia berpeluang merebut kebutuhan tenaga pelayaran internasional, khususnya kapal penumpang dan perikanan dalam jumlah yang cukup besar bilamana pemerintah memberikan dukungan dengan mendatangkan tenaga pendidik profesional di bidang tersebut.  Saat ini, pekerjaan di dalam negeri terbatas, penggajian juga tidak memadai. Sementara itu, kesempatan bekerja di kapal asing  terbuka lebar  dan penggajian pelaut di luar negeri jauh lebih baik. Karena itu, pemerintah perlu  memfasilitasi  serta memberi kemudahan kepada perusahaan pengerah tenaga kerja pelaut ( Recruitment Crewing Agency )  dan  mendukung   calon ABK yang ingin memperoleh kerja di luar.  Demikian disampaikan Direktur Umum dan Operasional PT. Citra Samudera Raya (CSR), Masrul Chaniago, S.Sos kepada wartawan seputar perlunya kerjasama Pemerintah dan Perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang ...

LURUSKAN NIAT, NIKMATI SUKSES DAN HIDUP SEJAHTERA👍

Aby Zamri * Jakarta, JENIUSLINE.- Saudaraku  ❤  Mungkin Anda termasuk diantara mereka yang ingin meraih  sukses  dan hidup  sejahtera . Namun tak usah Anda kecewa, jika kehidupan ini tak seindah ceramah para ustadz selebritas dan juga tak seglamour cerita sinetron Korea.  Bahkan, Lead Economist for Indonesia dari World Bank Frederico Gil Sander menyebutkan, kondisi perekonomian global yang tak menentu akibat ketegangan perdagangan internasional berimbas pada melambatnya penggerak pertumbuhan domestik Indonesia. Jadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan kondisi di tahun ini. Dari data kajian Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), pertumbuhannya diperkirakan berada di kisaran 4,85%-5,1%. Meski demikian, angka itu tak mudah diraih. Apalagi kondisi global sedang tak menentu dengan terjadinya perang dagang antara AS-China dan gejolak geopolitik di sejumlah kawasan. Dalam mengh...

VIRUS CORONA DAN TANGGUNG JAWAB PARTAI POLITIK, DIPERTANYAKAN⁉️🤭

Cikarang, SKJENIUS.COM.-  Sistem Ekonomi yang berada dalam Cengkeraman Kapitalis dan bergelimang Riba , ternyata  sangat rentan  dihantam badai pandemi covid-19. Belum lagi, Utang Luar Negeri yang makin membengkak sampai Rp 6.376 Triliun membuat perekonomian Indonesia semakin sulit bergerak. Seiring dengan itu, Jebakan Utang  (debt trap)  Cina Sosialis pun, sangat gencar menancapkan kukunya di Bumi Nusantara. Sedangkan, Kebijakan Pemerintah nampaknya Belum berpihak kepada kaum Buruh dan Masyarakat Adat, kesemuanya itu, tentu saja semakin melemahkan posisi Umat dalam Politik dan Ekonomi.  Demikian terungkap dalam Diskusi Bertajuk  “Virus Politik di Balik Corona”  yang diselenggarakan Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu (PNB) di Pendopo Al-Hikmah, Cikarang, Jawa Barat.  “Karuan, Kesenjangan Sosial makin Melebar. Apalagi dampak hantaman Badai Pandemi Corona telah membuat Ekonomi Makin Merosot, PHK di mana-mana, pengangguran makin m...