Langsung ke konten utama

PEMBENTUKAN HOLDING SPIRITUAL COMPANY SEBAGAI WUJUD KOLABORASI PENGUSAHA MUSLIM




Jakarta, JENIUSLINE.- Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation.

Demikian diungkapkan oleh Direktur Safety Corporation and Risk Analysis PT. Samudera Biru Line (Sabil Line), Kyai Ageng Khalifahtullah Malikaz Zaman kepada wartawan di kantornya selesai menghadiri Rapat Koordinasi Samudera Group di Pejaten Office Park, Jakarta Selatan. "Menghadapi tantangan tersebut, pengusaha Muslim pun dituntut untuk berubah, termasuk dalam gerak bisnisnya menjadi Spiritual Company  yang semula Berkompetisi menjadi Kolaborasi dalam upaya mengembangkan bisnis berkelanjutan (sustainable business)," ujarnya. 

Menurut Kyai Ageng Khalifatullah, Revolusi Industri 4.0 diyakini bisa menguntungkan pelaku bisnis. Pasalnya, revolusi ini bisa mengurangi biaya, apalagi jika ada kolaborasi antarpemain industri. Karena itu, Kolaborasi Jadi Kunci Sukses Revolusi Industri 4.0. Kolaborasi adalah energi untuk setiap bisnis. 

“Maka dari itu, setiap bisnis atau perusahaan akan semakin kuat ketika mampu mengembangkan sistem Kolaborasi baru yang membuka jalan untuk sebuah inovasi. Sabil Line percaya kolaborasi adalah satu cara penting dalam meraih tujuan lebih besar dengan lebih cepat," tegas Kyai Ageng. 

Kyai Ageng menjelaskan dalam rangka menjalankan visi menjadi penyedia layanan Supply Chain dan Logistictanpa batas kepada Customer, Sabil Line membuka setiap kesempatan kolaborasi dengan berbagai pihak tanpa membatasi lini bisnis. 

"Setiap bentuk kolaborasi diyakini dapat membuat Sabil Line  dapat terus berkembang di persaingan bisnis yang ketat dan dapat semakin berperan dalam membuka akses terhadap layanan rantai pasok dan logistik yang berkualitas untuk masyarakat, " kata Direktur Safety Corporation and Risk Analysis Sabil Line itu. 



Karena itulah, kata Kyai Ageng, pihaknya menyambut baik rencana pembentukan Holding Spiritual Company"Samudera Group" sebagai Wujud Kolaborasi Pengusaha Muslin yang Besar dengan Pengusaha Kecil dan Menengah. "Kami pub sangat berharap mendapat suntikan dana segar dari Samudera Group dengan kompensasi pelepasan sebagian saham Sabil Line kepada Induk Perusahaan  (Holding Company)," ujarnya. 

Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman mengatakan, secara sederhana, definisi holding company adalah perusahaan induk yang memiliki saham di anak perusahaan dan bertindak sebagai pemegang saham.

"Jadi, tujuan menggabungkan saham induk dengan saham anak perusahaan (subsidiary company) dapat berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, dan bahkan dapat menciptakan nilai pasar perusahaan. Apa yang kita ketahui sejauh ini adalah istilah “Market Value Creation”. Hubungan antara perusahaan induk dan anak perusahaan adalah Afiliasi," jelasnya.

Secara umum, kata Kyai Ageng perusahaan hoding ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk anak perusahaan dan semua perusahaan yang berafiliasi dengan perusahaan induk.

"Manfaat mendirikan holding company adalah mampu membangun, mengelola, mengendalikan, dan mengoordinasikan kinerja antar perusahaan. Perumusan langkah-langkah perencanaan perusahaan induk lebih jelas dan efektif," katanya. 

Aspek strategis yang harus diperhatikan, menurut Kyai Ageng, antara lain struktur organisasi, sumber daya manusia (SDM), dan aspek keuangan (finansial).
Tidak hanya itu, kontrol setelah perusahaan induk perusahaan juga harus diperhatikan.

"Dengan sistem kontrol manajemen, manajemen harus merencanakan, mengukur, mengendalikan, mengukur dan mengaudit disertai dengan akuntabilitas yang transparan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, Sabil Line sangat mendukung rencana pendirian holding company bagi perusahaan-perusahaan yang dikelola secara Spiritual Company," jelasnya.

Dengan adanya induk perusahaan, kata Kyai Ageng, maka secara umum ada tiga manfaat yang bisa didapat dari pembentukan holding ini. 

Pertama, akan mendorong koordinasi antar korporasi sebagai upaya peningkatan efisiensi. 

Kedua, dengan adanya holding ini, akan mendorong perusahaan-perusahan Spirtual Company yang menjadi anggota holding untuk mengeksploitasi potensi guna mengembangkan korporasi.

Ketiga, dan yang dianggap paling penting‎ yaitu untuk membantu atau menyelesaikan persoalan keuangan serta membantu program pemerintah dan memberi Solusi kepada masyarakat.

"Dalam Arena Persaingan bisnis yang semakin tajam,dampak perang dagang Kapitalis Amerika dan Cina Komunis, terpaan krisis moneter dan krisis finansial, maka perusahaan yang terkena dampaknya perlu mencari sandaran (agar selamat). Bagi perusahaan yang menginduk pada sebuah holding company, induk perusahaan atau anak perusahaan lainnya bisa menjadi sandaran untuk mengatasi krisis / persoalan bisnis lainnya," pungkas Kyai Ageng. (az).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA : “TERBUKA PELUANG BESAR MENJADI PELAUT INTERNASIONAL”

Jakarta, JENIUSLINE.- Memasuki tahun 2020, Indonesia berpeluang merebut kebutuhan tenaga pelayaran internasional, khususnya kapal penumpang dan perikanan dalam jumlah yang cukup besar bilamana pemerintah memberikan dukungan dengan mendatangkan tenaga pendidik profesional di bidang tersebut.  Saat ini, pekerjaan di dalam negeri terbatas, penggajian juga tidak memadai. Sementara itu, kesempatan bekerja di kapal asing  terbuka lebar  dan penggajian pelaut di luar negeri jauh lebih baik. Karena itu, pemerintah perlu  memfasilitasi  serta memberi kemudahan kepada perusahaan pengerah tenaga kerja pelaut ( Recruitment Crewing Agency )  dan  mendukung   calon ABK yang ingin memperoleh kerja di luar.  Demikian disampaikan Direktur Umum dan Operasional PT. Citra Samudera Raya (CSR), Masrul Chaniago, S.Sos kepada wartawan seputar perlunya kerjasama Pemerintah dan Perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang ...

LURUSKAN NIAT, NIKMATI SUKSES DAN HIDUP SEJAHTERA👍

Aby Zamri * Jakarta, JENIUSLINE.- Saudaraku  ❤  Mungkin Anda termasuk diantara mereka yang ingin meraih  sukses  dan hidup  sejahtera . Namun tak usah Anda kecewa, jika kehidupan ini tak seindah ceramah para ustadz selebritas dan juga tak seglamour cerita sinetron Korea.  Bahkan, Lead Economist for Indonesia dari World Bank Frederico Gil Sander menyebutkan, kondisi perekonomian global yang tak menentu akibat ketegangan perdagangan internasional berimbas pada melambatnya penggerak pertumbuhan domestik Indonesia. Jadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan kondisi di tahun ini. Dari data kajian Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), pertumbuhannya diperkirakan berada di kisaran 4,85%-5,1%. Meski demikian, angka itu tak mudah diraih. Apalagi kondisi global sedang tak menentu dengan terjadinya perang dagang antara AS-China dan gejolak geopolitik di sejumlah kawasan. Dalam mengh...

VIRUS CORONA DAN TANGGUNG JAWAB PARTAI POLITIK, DIPERTANYAKAN⁉️🤭

Cikarang, SKJENIUS.COM.-  Sistem Ekonomi yang berada dalam Cengkeraman Kapitalis dan bergelimang Riba , ternyata  sangat rentan  dihantam badai pandemi covid-19. Belum lagi, Utang Luar Negeri yang makin membengkak sampai Rp 6.376 Triliun membuat perekonomian Indonesia semakin sulit bergerak. Seiring dengan itu, Jebakan Utang  (debt trap)  Cina Sosialis pun, sangat gencar menancapkan kukunya di Bumi Nusantara. Sedangkan, Kebijakan Pemerintah nampaknya Belum berpihak kepada kaum Buruh dan Masyarakat Adat, kesemuanya itu, tentu saja semakin melemahkan posisi Umat dalam Politik dan Ekonomi.  Demikian terungkap dalam Diskusi Bertajuk  “Virus Politik di Balik Corona”  yang diselenggarakan Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu (PNB) di Pendopo Al-Hikmah, Cikarang, Jawa Barat.  “Karuan, Kesenjangan Sosial makin Melebar. Apalagi dampak hantaman Badai Pandemi Corona telah membuat Ekonomi Makin Merosot, PHK di mana-mana, pengangguran makin m...