Langsung ke konten utama

BACK TO ZERO : TEMUKAN SOLUSI DALAM DIRI 👍❤🙏



Jakarta, JENIUSLINE.- Saudaraku ada tiga hal yang bisa menjadi topik menarik dalam percakapan di kalangan eksekutif, yaitu : Bisnis, Politik dan Wanita. Nah, Jum'at kemarin, selepas Dinner di Kantor PT. Samudera Biru Line, Pejaten Office Park, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kami pun larut sampai jam 22.30 WIB satu topik menarik tentang prospek Bisnis dan upaya meningkatkan kualitas Ekonomi Umat di tanah air, di tengah terjangan Arus Globalisasi yang datang melanda bersama Badai Materialisme Kapitalisme Amerika dan Gelombang Sosialisme Komunis Cina.

Berbagai teori ekonomi pun diungkapkan terkait upaya meningkatkan Taraf Hidup dan Kualitas Ekonomi Umat. Sebagaimana biasa kesalahan pun ditudingkan kepada pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat. Pasalnya, berbagai kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi belum mampu mengatasi permasalahan masyarakat. Mulai sembako mahal, pekerjaan susah, ekonomi sulit, listrik naik, itu masih jadi faktor utama masyarakat merasa tidak puas dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Miris memang, Indonesia adalah negara yang begitu kaya raya, potensi ekonominya sangat bagus. Tapi orang miskin berkeliaran dimana-mana. BPS melaporkan, persentase penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 9,41 persen, sebanyak 25,14 juta orang. Sedangkan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,382.

"Lalu apa Solusinya? " Tanya Ketua Harian Markas Besar Laskar Merah Putih (Mabes LMP), Burhan Saidi Chaniago.

Untuk menjawab pertanyaan Saudara Burhan Saidi, saya menyampaikan sebuah Firman Allah dalam surah An-Nisa’ ayat 79 yang artinya lebih kurang sebagai berikut;

 “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri”.

Imam Jalalain menafsirkan ayat di atas dengan; “Apa pun yang kamu peroleh) hai manusia (berupa kebaikan, maka dari Allah) artinya diberi-Nya kamu karena karunia dan kemurahan-Nya (dan apa pun yang menimpamu berupa keburukan) atau bencana (maka dari dirimu sendiri) artinya karena kamu melakukan hal-hal yang mengundang datangnya bencana itu."




Jadi, menurut saya, solusi terbaik atas berbagai problem ekonomi yang dihadapi Umat hari ini ada di dalam Diri orang itu sendiri. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam Firman-Nya yang lain; 

 "...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.." (ar-Ra'd: 11).

Nash tersebut di atas juga menjadi dalil yang menunjukkan betapa Allah telah menghormati makhluk yang berlaku padanya kehendak-Nya bahwa dia dengan amalannya itu sebagai sasaran pelaksanaan kehendak-Nya.

Maka, menurut Direktur Keuangan PT. Mutiara Samudra Biru, Miftahur Rahman, SE, manusia harus kembali ke Titik Nol (Back to Zero) agar mereka dapat menemukan solusi terbaik yang ada di dalam dirinya.Pasalnya,  Allah akan mengubah keadaan diri mereka sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam diri dan perbuatan mereka sendiri.

Maknanya, Allah tidak akan mengubah nikmat atau bencana,  kemuliaan atau kerendahan, kedudukan atau kehinaan kecuali jika orang-orang itu mau mengubah perasaan, perbuatan, dan kenyataan hidup mereka.

Meskipun Allah mengetahui apa yang bakal terjadi dari mereka sebelum hal itu terwujud, apa yang terjadi atas diri mereka itu adalah sebagai akibat dari apa yang timbul dari mereka. Jadi, akibat itu datangnya belakangan waktunya sejalan dengan perubahan yang terjadi pada diri mereka.

Ini merupakan hakikat yang mengandung konsekuensi berat yang dihadapi manusia. Maka, berlakulah kehendak dan sunah Allah bahwa sunah-Nya ada pada mereka itu sendiri. Berlakunya sunah-Nya pada mereka didasarkan pada bagaimana perilaku mereka dalam menyikapi sunah ini. (az).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA : “TERBUKA PELUANG BESAR MENJADI PELAUT INTERNASIONAL”

Jakarta, JENIUSLINE.- Memasuki tahun 2020, Indonesia berpeluang merebut kebutuhan tenaga pelayaran internasional, khususnya kapal penumpang dan perikanan dalam jumlah yang cukup besar bilamana pemerintah memberikan dukungan dengan mendatangkan tenaga pendidik profesional di bidang tersebut.  Saat ini, pekerjaan di dalam negeri terbatas, penggajian juga tidak memadai. Sementara itu, kesempatan bekerja di kapal asing  terbuka lebar  dan penggajian pelaut di luar negeri jauh lebih baik. Karena itu, pemerintah perlu  memfasilitasi  serta memberi kemudahan kepada perusahaan pengerah tenaga kerja pelaut ( Recruitment Crewing Agency )  dan  mendukung   calon ABK yang ingin memperoleh kerja di luar.  Demikian disampaikan Direktur Umum dan Operasional PT. Citra Samudera Raya (CSR), Masrul Chaniago, S.Sos kepada wartawan seputar perlunya kerjasama Pemerintah dan Perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang ...

LURUSKAN NIAT, NIKMATI SUKSES DAN HIDUP SEJAHTERA👍

Aby Zamri * Jakarta, JENIUSLINE.- Saudaraku  ❤  Mungkin Anda termasuk diantara mereka yang ingin meraih  sukses  dan hidup  sejahtera . Namun tak usah Anda kecewa, jika kehidupan ini tak seindah ceramah para ustadz selebritas dan juga tak seglamour cerita sinetron Korea.  Bahkan, Lead Economist for Indonesia dari World Bank Frederico Gil Sander menyebutkan, kondisi perekonomian global yang tak menentu akibat ketegangan perdagangan internasional berimbas pada melambatnya penggerak pertumbuhan domestik Indonesia. Jadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan kondisi di tahun ini. Dari data kajian Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), pertumbuhannya diperkirakan berada di kisaran 4,85%-5,1%. Meski demikian, angka itu tak mudah diraih. Apalagi kondisi global sedang tak menentu dengan terjadinya perang dagang antara AS-China dan gejolak geopolitik di sejumlah kawasan. Dalam mengh...

VIRUS CORONA DAN TANGGUNG JAWAB PARTAI POLITIK, DIPERTANYAKAN⁉️🤭

Cikarang, SKJENIUS.COM.-  Sistem Ekonomi yang berada dalam Cengkeraman Kapitalis dan bergelimang Riba , ternyata  sangat rentan  dihantam badai pandemi covid-19. Belum lagi, Utang Luar Negeri yang makin membengkak sampai Rp 6.376 Triliun membuat perekonomian Indonesia semakin sulit bergerak. Seiring dengan itu, Jebakan Utang  (debt trap)  Cina Sosialis pun, sangat gencar menancapkan kukunya di Bumi Nusantara. Sedangkan, Kebijakan Pemerintah nampaknya Belum berpihak kepada kaum Buruh dan Masyarakat Adat, kesemuanya itu, tentu saja semakin melemahkan posisi Umat dalam Politik dan Ekonomi.  Demikian terungkap dalam Diskusi Bertajuk  “Virus Politik di Balik Corona”  yang diselenggarakan Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu (PNB) di Pendopo Al-Hikmah, Cikarang, Jawa Barat.  “Karuan, Kesenjangan Sosial makin Melebar. Apalagi dampak hantaman Badai Pandemi Corona telah membuat Ekonomi Makin Merosot, PHK di mana-mana, pengangguran makin m...