Jakarta, JENIUSLINE.- Saudaraku ❤ Semoga Anda tidak termasuk satu diantara sekian banyak orang yang mengeluh karena Perkembangan Usaha dan Perputaran Bisnis stagnan. Padahal Anda merasa sudah berupaya semaksimal mungkin. Siang malam, sibuk dengan bisnis, sehingga Sabtu dan Minggu pun tak sempat lagi untuk istirahat, rekreasi atau sekadar rileks bersama keluarga.
Bahkan sebagian besar Pebisnis yang datang berkonsultasi ke Spiritual Business Consultant merasa was-was dan cemas menghadapi perkembangan ekonomi Global yang melambat, akibat Perang Dagang China-Amerika Serikat yang semakin memanas.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah menilai gesekan kedua negara tersebut tentu berdampak negatif terhadap perekonomian global, tak terkecuali Indonesia. Bahkan, perlambatan ekonomi global saat ini terjadi pun disebabkan perang dagang antara AS dan China.
Karuan saja, gesekan kedua negara tersebut tentu berdampak negatif terhadap perekonomian global, tak terkecuali Indonesia. Bahkan, perlambatan ekonomi global saat ini terjadi pun disebabkan perang dagang antara AS dan China. Secara makro perang dagang berdampak negatif.
Pasalnya, dampak dari perlambatan ekonomi global itu kemudian menyebabkan harga dan permintaan komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia semakin tersungkur. Sehingga menurut dia sulit untuk Indonesia untuk memanfaatkan apalagi keluar dari jeratan tersebut.
Jadi, pantaslah banyak pengusaha dalam negeri yang gelisah. Khawatir perusahaan mereka bisa tersungkur atau jatuh bangkrut dihantam efek negatif perlambatan perekonomian dunia saat ini. Namun demikian, sebagai Pebisnis Muslim tentu saja kita tak perlu khawatir, namun tetap waspada dan berusaha menyiasati dampak Perang Dagang Cina - Amerika dan melambanya pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Bagi kita, bagaimana pun parahnya situasi perekonomian dalam luar Negeri haruslah dipandang sebagai ujian dan sekaligus Peringatan Allah kepada kita dan seluruh anak bangsa Indonesia. Sebagaimana sudah diperingatkan Allah dalam Firman-Nya: “Sungguh Kami akan uji kalian dengan sedikit rasa takut, rasa lapar, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.” (QS. Al-Baqarah : 155)
Maka, perlu kita sadari bahwa ujian dari Allah itu, pada dasarnya adalah Wujud Kasih Sayang Allah kepada hamba-Nya. Karena Allah ingin menguji kekuatan Iman seorang hamba, sekaligus sebagai proses untuk mempersiapkan hamba-Nya agar bisa menempuh perjalanan hidup yang lebih tinggi. Jadi, Kejernihan Hati seorang hamba Allah dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah, sesungguhnya menjadi wasilah derajatnya diangkat lebih tinggi di sisi Allah. Ada orang yang dicoba itu menerima, namun juga tidak jarang yang mengeluh dan meratapi nasibnya tanpa ingat kepada Allah.
Karena itu, pemahaman yang benar terhadap konsep Rezeki dan Bisnis, Insya Allah akan membuat hidup kita tenang, damai, tentram dalam menghadapi ujian Allah berupa menurunnya omzet karena Ekonomi Lesu. Bahkan, Indonesia diproyeksi akan melalui masa-masa ekonomi sulit hingga tiga tahun ke depan.
Kita harus MEYAKINI bahwa Rezeki Kita tidak terkait langsung dengan laporan Bank Dunia yang menyatakan dalam studinya, September 2019, mengestimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh pada kisaran 4,9 persen pada 2020, dan terus melambat hingga 4,6 persen pada 2022. Pasalnya, REZEKI kita, para PEBISNIS Muslim berhubungan dengan takaran Allah, keyakinan, ketaqwaan, do'a dan KECERDASAN dalam IKHTIAR.
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberi-nya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa orang yang merealisasikan taqwa dalam kehidupannya akan dibalas Allah dengan dua hal.
Pertama, “Allah akan mengadakan jalan keluar baginya.” Artinya, Allah akan menyelamatkannya –sebagaimana dika-takan Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu – dari setiap kesusahan dunia maupun akhirat. Kedua, “Allah akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” Artinya, Allah akan memberi-nya rizki yang tak pernah ia harapkan dan angankan.
Selanjutnya sebagai anak bangsa Indonesia kita perlu menghayati firman Allah yang berkaitan dengan kemajuan suatu Negara, berikut ini :
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada me-reka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendus-takan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka di-sebabkan perbuatan mereka sendiri”. (Al-A”raf: 96).
Dalam ayat yang mulia ini Allah menjelaskan, seandai-nya penduduk negeri-negeri merealisasikan dua hal, yakni iman dan taqwa, niscaya Allah akan melapangkan kebaikan (kekayaan) untuk mereka dan memudahkan mereka menda-patkannya dari segala arah.
Karena itu, setiap orang yang menginginkan keluasan rizki dan kemakmuran hidup, hendaknya ia menjaga dirinya dari segala dosa. Hendaknya ia menta”ati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Juga hendaknya ia menjaga diri dari yang menyebabkan berhak mendapat siksa, seperti melakukan kemungkaran atau meninggalkan kebaikan.(az).
Komentar
Posting Komentar