Jakarta, JENIUSLINE.- Saudaraku ❤ Mungkin Anda termasuk diantara orang yang menginginkan Kebebasan Finansial (Financial Freedom), pasalnya Kebebasan Keuangan adalah mimpi bagi setiap orang di dunia. Orang yang telah mencapai kebebasan finansial tidak lagi takut dengan krisis finansial yang bisa membuatnya miskin. Kebebasan finansial dicapai dengan mendapatkan pendapatan pasif yang melebihi biaya hidup dan gaya hidup sehari–hari.
Oleh karena itu banyak orang yang mencari guru – guru terbaik yang mengajarkan kebebasan finansial. Guru Mursyid kita Kyai Ageng Khalifahtullah Malikaz Zaman sering mengingatkan kita mengenai pentingnya menyusun Rencana Keuangan yang baik agar kita bisa mencapai Financial Freedom.
Dari pengalaman Beliau sebagai Guru Tasawuf Transformatif, pengusaha, investor dan Spiritual Business Consultant terkemuka di Indonesia selama 27 tahun, berikut adalah kunci kebebasan finansial dari Kyai Ageng Khalifahtullah Malikaz Zaman :
1. Miliki Rencana Keuangan
Apabila tidak membuat rencana keuangan yang jelas maka sama saja Anda telah merencanakan sebuah masa depan keuangan yang tidak terencana. Padahal Allah telah mengingatkan dalam Firman-Nya ;
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr: 18).
Jadi jangan pernah bermimpi mencapai kebebasan finansial, jika Anda tidak memiliki Perencanaan dalam Keuangan yang baik. Pasalnya, hanya dengan rencana keuangan yang terdata dan tersusunlah maka kita dapat menyusun dan menempatkan Rencana keungan pada post- post anggaran yang telah kita susun dan rencanakan, sehingga kita memiliki kemampuan terbaik dalam perencanaan Keuangan. menjadi bermanfaat dan juga membuat kita termotivasi untuk menjalani hidup dan menjalankan hidup sesuai apa yang kita rencanakan.
2. Tanggung Jawab dan Komitmen
Setiap orang harus berani bertanggung jawab atas neraca keuangan mereka sendiri. Jadi, kita perlu bertanggung jawab atas setiap keputusan dalam pemakaian uang yang berpengaruh terhadap neraca keuangan. Sebagai individu maupun Pebisnis, Kita harus sadar bahwa setiap keputusan yang diambil akan berpengaruh terhadap tata kelola keuangan dan sebagai Pebisnis tentu juga akan berpengaruh pada pengaturan keuangan kita dalam perusahaan.
3. Pengeluaran Harus sesuai Prosedur dan Do'a
Kita hidup di zaman dimana manusia sangat konsumtif. Tantangan yang besar untuk mengendalikan pengeluaran pada zaman konsumtif sekarang tetapi kita wajib untuk belajar mengendalikan pengeluaran. Pasalnya, pengeluaran yang tidak sesuai Prosedur dan Do'a bisa berakibat fatal terhadap Arus Kas (cashflow).
Menurut Kyai Ageng, kebiasan untuk mengatur pengeluaran sangat berpengaruh terhadap neraca keuangan. Oleh karena itu, kita perlu berpikir berulang kali sebelum menghabiskan uang. Pasalnya, pengeluaran yang tidak sesuai dengan Rencana Keuangan bisa dinilai sebagai perbuatan TIDAK BERSYUKUR.
Padahal Allah telah berjanji pada orang yang bersyukur ialah Dia akan menambahkan nikmat-Nya pada mereka yang bersyukur dan mengingatkan datanya azab untuk yang ingkar;
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).
4. Sediakan Dana Emergency
Dana Emergency disini artinya uang yang cukup digunakan untuk mengelola perusahaan selama 100 hari. Tujuan dari dana emergency yaitu untuk memastikan usaha anda tidak kolaps ketika suatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Maka, sediakan rekening khusus untuk dana emergency dan mulai menyisihkan penghasilan untuk menabung.
5. Jangan Berhenti Belajar
Kita perlu terus menambah pengetahuan baru dalam Arena Bisnis dan bagaimana dunia tersebut bergerak. Kita perlu menambah pengetahuan finansial sebanyak – banyaknya. Kita bisa terus mempelajari setiap topik keuangan sehingga bisa semakin pintar dalam mengelola keuangan.
6. Network Marketing
Kita perlu menginvestasikan banyak uang dan waktu untuk membuat bisnis baru. Kita bisa memulai dengan network marketing untuk melatih kemampuan bisnis dan dasar langkah untuk berpindah dari pengusaha kecil menjadi pengusaha besar.
7. Sedekah Sebagai Instrumen dalam Manajemen Risiko
Bisnis adalah mengelola risiko dan Sedekah adalah pengamannya. Perlu kita pahami bahwa suatu usaha tidak akan sukses apabila hanya mengandalkan aspek usahanya saja. Sebenarnya salah satu pekerjaan manusia ini sangat dipengaruhi oleh dua unsur yaitu aspek internal dan aspek eksternal.
Dari segi internal, satu diantaranya adalah sedekah yang kita tunaikan. Maka, Ketahuilah Manfaat Sedekah Untuk Kesuksesan Usaha. Sedekah adalah unsur Ilahiyah yang tidak dapat dilogika kan oleh akal semata. Akan tetapi, keajaiban sedekah mampu memberikan pengaruh yang sangat besar dalam mewujudkan kesuksesan, sekaligus pelindung finansial.
Uang yang kita keluarkan untuk bersedekah akan mendatangkan manfaat, karena sesuai janji Allah SWT bahwa orang yang selalu mengeluarkan sedekah hartanya, maka sebenarnya ia tidak sedang merugi, karena Allah akan menggantinya berkali-kali lipat dari jumlah sedekah yang dikeluarkannya.
Sesungguhnya orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah mendapat balasan berlipat ganda:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al Baqarah 261)
Jadi, KUNCI dari kebebasan finansial sangat mudah yaitu dengan mengubah Gaya Hidup kita dan Mengolah Bisnis kita berbasiskan Manajemen Ilahiyah (Divine Management). Seiring dengan itu kita MENGUBAH pendapatan tetap kita menjadi pendapatan pasif atau pendapatan portofolio. Dengan prinsip ini, kita akan mudah untuk mencapai kebebasan finansial. (Suhu Rosi Wibawa, S.Kom).
Komentar
Posting Komentar