Jakarta, JENIUSLINE.- Saudaraku ❤ Semoga Anda tetap Survive berbisnis dalam situasi Ekonomi yang sulit saat ini. Pasalnya, banyak orang datang untuk konsultasi ke Spiritual Business Consultant dengan melontarkan keluhan bahwa mereka merasa sudah banyak melakukan berbagai usaha, namun Kualitas Hidup Masih Jauh dari Harapan?
Melalui tulisan ringkas ini, saya ingin berbagi Pengalaman dan Tips tentang Bagaiamana caranya agar tidak sekadar survive, namun bisa meningkatkan Kualitas Hidup di masa perekonomian global yang terancam resesi saat ini.
Alhamdulillah 🙏 Sekitar 27 tahun lalu, Saya pun pernah mengalami hal yang sama dengan yang dirasakan oleh sekitar 177 juta orang Muslim Indonesia saat ini. Saya mendapatkan pekerjaan "sehasta", namun gaji hanya "sejengkal", kemudian saya berwiraswasta, saya pun mendapat untung, namun ketika akan berbelanja bahan produksi, tiba-tiba harganya melambung. Karuan saja, modal tidak cukup. Terpaksa pinjam sana sini, akhirnya terjerat UTANG.
Itulah kegelisahan dan penderitaan saya, sebelum bertemu Guru Mursyid kita, Allahyarham KH. Abdurrahman Siregar, beliau adalah pelanjut tongkat estafet kepemimpinan Pesantren Nurul Amal yang didirikan oleh Allahyarham KH. Muhammad Nasir Abdullah (Kong Dul). "Pemahaman yang benar terhadap konsep Rezeki dan Bisnis, Insya Allah akan membuat hidup kita tenang, damai, tentram. Sehingga kita bisa mengatasi berbagai PROBLEMATIKA keuangan yang dihadapi," kata KH. Abdurrahman Siregar.
Menurut Guru Mursyid kita, dalam menghadapi ujian Allah berupa menurunnya omzet usha karena Ekonomi Lesu, kita harus MEYAKINI bahwa Rezeki Kita tidak terkait langsung dengan situasi dan kondisi ekonomi dalam negeri maupun luar negeri. Pasalnya, REZEKI kita, para PEBISNIS Muslim berhubungan dengan takaran Allah, KEKUATAN IMAN, ketaqwaan, do'a dan KECERDASAN SPIRITUAL dalam IKHTIAR.
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberi-nya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa orang yang merealisasikan taqwa dalam kehidupannya akan dibalas Allah dengan dua hal, yakni SOLUSI (Jalan Keluar) dan REZEKI yang akan diperoleh dari jalan yang tak disangka. Sedangkan TAQWA dalam perspektif Pengkajian Nurul Amal adalah Tunduk, Taat dan Patuh dalam melaksanakan seluruh Petunjuk Allah dan berusaha menjauhi segala larangan-Nya.
Jadi, dalam konteks Ekonomi dan Keuangan, mari kita bertanya kepada DIRI kita sendiri, "Sudah sedalam apa kita mematuhi dan melaksanakan perintah Allah dalam berbisnis. Sudah mampukah kita memadukan Ibadah Utama yang bersifat Vertikal (Mahdah) dengan Ibadah Sosial dan Ekonomi?"
Alhamdulilah, berkat bimbingan KH Abdurrahman Siregar, saya dapat meningkatkan Kualitas Hidup secara bertahap dan merasakan nikmatnya Kehidupa yang INDAH. Berikut ini, saya lampirkan 7 Tips untuk Meningkatkan Kualitas Hidup dalam situasi Ekonomi yang sulit saat ini :
- Shalat Awal Waktu, usahakan berjamaah di masjid;
- Baca Qur'an 2 kali sehari, minimum 10 ayat setiap kali tilawah dan dibaca secara bersambung sampai Khatam;
- Qiyamul Lail;
- Berzikir dengan menggunakan Teknik Zikir Nafas Al-Hikmah, 2 kali sehari, pada pagi dan malam. Sekurangnya 20 menit setiap kali duduk berzikir;
- Beramal Shaleh di siang hari. Tampilkanlah karya terbaik yang menghasilkan keuntungan dan berguna untuk keluarga serta bermanfaat untuk umat di sekitar kita;
- Bersedekah Setiap Hari;
- Berserah Diri Pada Allah SWT. Tawakal dalam menerima Taqdir-Nya.
Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik,” (QS. An Nahl: 97).
Semoga Allah memberi kekuatan, kemudahan dan kelancaran dalam segala kegiatan Bisnis dan Sosial kita. Terutama dalam upaya kita membela kaum tertindas dan menyantuni yatim dan dhuafa serta memberdayakan masyarakat marjinal di sekitar kita. Aamiin 🙏 (az).
Komentar
Posting Komentar