Jakarta, JENIUSLINE.- Alhamdulillah 🙏 Semakin banyak Pengusaha yang menjadi Klien Spiritual Business Consultant mengaku merasakan manfaat dari penerapan spiritual company. Ada yang mendapatkan kemudahan berusaha dan ada pula yang mendapatkan rezeki yang tak terduga.
Spiritual Company adalah suatu konsep yang dikembangkan Spiritual Business Consultant berbasiskan Manajemen Ilahiyah (Divine Management), di mana perusahaan menerapkan nilai-nilai Tasawuf Transformatif dalam menjalankan usahanya. Dalam hal Ini, Guru Spiritual kita, Allahyarham KH. Abdurrahman Siregar, mengatakan peran Allah diikutsertakan dalam kehidupan berbisnis. Jadi, Spiritual company itu menjadikan Allah sebagai best strategic partner dalam Bisnis.
Berbeda dengan Perusahaan pada umumnya, dalam Spiritual Company, Forum I’tikaf Menjadi Lembaga Tertinggi dalam Manajemen Perusahaan. Forum I’tikaf dihadiri oleh Dewan Pengawas Syari’ah, Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan para Manajer. Dalam I’tikaf yang diadakan setiap Seratus Hari itu dilakukan Evaluasi atas KinerjaDewan Direksi dan Para Manajer serta Tanggung Jawab Pengawasan Dewan Komisaris selama 100 hari dan selanjutnya dirumuskan langkah-langkah perbaikan, namun tetap dalam bingkai Rencana Anggaran Belanja dan Pendapatan Perusahaan Selama Satu Tahun.
Tujuan utama I’tikaf adalah mengadakan Audit Spiritual dan Audit Kinerja Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Seiring dengan itu juga di adakan Peningkatan Kekuatan Spiritual para peserta I’tikaf. Forum I’tikaf juga untuk mengafirmasi laporan Triwulan Perseroan Terbatas. Isi dari laporan triwulan tersebut meliputi:
- Laporan keuangan yang terdiri atas laporan perubahan modal, neraca tiga bulan terakhir dalam perbandingan dengan neraca tiga bulan sebelumnya, laporan laba rugi sementara dari triwulan yang bersangkutan, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan dari data tersebut;
- Laporan mengenai kegiatan perseroan;
- Laporan pelaksanaan tanggung jawab lingkungan dan sosial;
- Rincian masalah yang timbul selama triwulan berlalu yang mempengaruhi kegiatan usaha perseroan tersebut, baik secara Manajemen maupun Spiritual;
- Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilakukan oleh dewan komisaris selama triwulan yang baru lampau;
- Merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk triwulan selanjutnya.
- Menetapkan aturan-aturan baru dalam upaya menguatkan Sinergitas Spiritual di tempat kerja.
Berdasarkan uraian di atas dapat kita pahami bahwa ketika perusahaan yang secara track record tidak bagus dalam manajemen perusahaan, yang dikelola dengan manajemen asal-asalan, yang penting jalan, ingin memperbaiki kinerja Perusahaannya, maka mereka perlu menerapkan konsep spiritual company. Namun, tentu saja perusahaan atau Pengusaha tersebut harus mendapat bimbingan dari Spiritual Business Consultant.
Dalam konsep pendidikan, perusahaan seperti ini perlu melalui proses learning to do dan learning to be terlebih dahulu, belajar untuk melakukan dulu dan belajar untuk menjadi dulu, baru kemudian jualan dengan benar.
Atau dalam bahasa Al-Quran disbutkan…, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu lakukan…..”
Jadi, mereka perlu mendapat bimbingan dalam melakukan prinsip-prinsip spiritual, sebelum kemudian menjadi sebuah perusahaan spiritual. Karena ternyata tidak gampang untuk menjadi perusahaan spiritual, ada beberapa ukuran atau kriteria yang harus dipenuhi.
Dengan demikian, menjadi hal wajar dan tepat, jika sebuah perusahaan yang memang secara fundamental sudah bagus dengan prinsip-prinsip manajemen mutakhir kemudian memutuskan untuk menerapkan konsep spiritual company, karena kesadaran ini lahir melalui proses hidup dan berkembang untuk menjadi lebih baik, dan secara naluriah konsep spiritualitas adalah puncak kesadaran dari umat manusia dan juga perusahaan, yang selama ini sudah penuh dijejali dengan konsep-konsep manajemen yang “mungkin” saja kurang klop dengan nurani. (az).
Komentar
Posting Komentar