Jakarta, jeniusline.blogspot.com .- Alhamdulillah ❤️ Beberapa hari yang lalu, selesai Pengkajian Tasawuf Transformatif di Masjid Baiturrahman Cikarang, seorang Muslimah bertanya, “Aby...Kenapa ya hati Saya selalu terasa kosong. Kenapa saya harus kerja keras karena semua yang saya peroleh tidak mudah dan gampang didapat. Saya bukannya berasumsi secara subyektif tapi rasa itu muncul ya Karena sudah Saya alami. Saya pengen lebih dekat dengan Yang Maha Pencipta tapi Saya bingung harus Bagaimana dan mulai dari Mana ⁉️” 😔
Pertanyaan Akhwat di atas cukup menggelitik karena mewakili banyak KELUHAN yang BERGALAU di tengah Masyarakat. Semoga kita bersama dapat memberi SOLUSI. Pasalnya, Kondisi Ekonomi RI Cukup Berat, Bahkan Berat Sekali! Sayangnya, pembangunan infrastruktur nan-megah di era Jokowi tak bisa diterjemahkan menjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tak usahlah kita berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi sebesar 7%, kalau keluar dari batas bawah 5% saja masih Sulit.
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 hanya akan tumbuh di level 5,1%. Sementara itu, World Bank atau Bank Dunia memperingatkan negara-negara di Asia Timur dan Pasifik bahwa bahwa resiko penurunan pertumbuhan di kawasan tersebut semakin meningkat. Penurunan atau perlambatan ekonomi terjadi akibat berlanjutnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, yang membuat ekspor dari negara-negara kawasan ini ikut tertekan.
Sehingga dalam beberapa tahun ke depan, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara di kawasan ini akan terus merosot. Mulai dari 6,3 persen (2018), menjadi 5,8 persen (2019), lalu 5,7 persen (2020), dan 5,6 persen (2021). Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa, mengatakan salah satu dampak langsung yang akan terjadi yaitu pada penduduk miskin. “Ketika pertumbuhan melambat, demikian juga tingkat penurunan KEMISKINAN pun melambat,” kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019.
Jadi, Pertanyaan sekaligus KELUHAN dari Akhwat di atas, nampaknya telah mewakili JERITAN dari Jutaan Rakyat Miskin Indonesia saat ini. Tarif Listrik naik, Iuran BPJS naik, Upah Mininum berkisar antara Rp. 1,5 juta-Rp. 3,9 juta, sewa/kontrak rumah mahal, harga kebutuhan pokok meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin Indonesia pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta penduduk. Sedangkan, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,382. Saat ini jumlah pengangguran di Indonesia menurut BPS berjumlah 6,82 juta orang.
Dengan demikian PR Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Cukup Berat dalam Lima Tahun Ke Depan. Semoga Allah membuka HATI Beliau berdua dan Memberi Petunjuk serta Kemudahan. Namun mun demikian, sebagai Pebisnis Muslim, kita perlu MENYADARI bahwa dalam Upaya Mengentaskan Kemiskinan tidak bisa kita hanya mengandalkan Pemerintah saja. Pasalnya, sebagai Khalifah Allah di Bumi Nusantara kita pun punya KEWAJIBAN untuk Membela Kaum Tertindas, Menyantuni Yatim dan Dhu’afa serta Memberdayakan Umat yang TERPINGGIRKAN.
Menurut Guru Mursyid kita, Allahyarham Bapak Sesepuh Haji Permana Sasrarogawa mengingatkan, “Bagaimanapun Sulit Masalah yang kita hadapi, Serumit Apapun PROBLEMATIKA kehidupan yang MENYENGKRAM atau Sekronis-kronisnya Penyakit yang diderita, SADARLAH bahwa kesemuanya itu adalah SURAT CINTA dari Allah. “Allah menyapa hamba-Nya melalui masalah yang ditemuinya agar mereka kembali ke PANGKUAN-NYA,” kata Beliau.
Maka, SOLUSI terbaik atas Segala PROBLEMATIKA Kehidupan yang dihadapi Umat, Bangsa dan Negara, Menurut Bapak Sesepuh Haji Permana adalah dengan MENDEKATKAN diri pada Allah. Dalam Qs Ali Imran, Allah berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (Qs Ali Imran: 133)
Inilah perintah otentik Allah SWT kepada kita agar mendekat pada-Nya, lengkap dengan janji HADIAH dari-Nya. Bersediakah kita MENDEKATKAN diri Pada-Nya? Selanjutnya kita BERAMAL SHALEH sesuai Petunjuk-Nya. BERGERAK mengikuti Iradat dan Qudrat-Nya 👍
Makna "dekat" disini adalah dekat dengan kemurahan dan kebaikan Allah yang hanya dianugrahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Orang yang ingin dekat dengan Allah mesti melakukan hal-hal yang telah dilakukan oleh orang yang dekat dengan-Nya pula, baik dalam bentuk sikap taat, takzim, tunduk dan pengagungan kepada Allah SWT. Tanpa semua itu mustahil seorang bisa dekat dengan-Nya.
Berikut ini ada 7 Tahap yang penting dan perlu SEGERA kita lakukan agar kita bisa Mendekat ke Hadhirat Allah, yaitu :
- Taubat;
- Shalat Awal Waktu;
- Tilawah Qur’an 2 kali sehari;
- Tahajud di Malam Hari;
- Amal Shaleh di Siang Hari;
- Berzikir dalam Segala Situasi dan Kondisi
- Sedekah Setiap Hari.
Semoga Allah melindungi dan membimbing serta memberkahi dan Memberi Kemudahan kepada kita semua untuk mendekatkan diri Pada-Nya. Allah Bless You. Good Luck. Bismillah 🙏 (az).
Komentar
Posting Komentar