Jakarta, JENIUSLINE.- Alhamdulillah 🙏 Hari ini, saya dengan beberapa orang Ikhwan diberi kesempatan oleh Allah untuk Berziarah ke Makam Guru Mursyid kita, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Amal, Allahyarham KH. Nasir Abdullah di Kuta Gandok, Rengas Dengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
KH. Nasir Abdullah yang biasa dipanggil dengan sebutan "Kong Dul", menganjurkan agar jamaah Nurul Amal selalu mengerjakan banyak Amal Shaleh semasa hidupnya. "Sesungguhnya perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan pada wajah, cahaya pada hati, kekuatan badan dan kecintaan makhluk serta kemudahan rezeki. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang kekusaman pada wajah, kegelapan kubur dan kegelapan hati, kelemahan badan, sulitnya rezeki dan kebencian makhluk," kata Kong Dul.
Dalam Pengajian Nurul Amal dijelaskan bahwa setiap orang, pada dasarnya memiliki potensi dalam BERAMAL SHALEH dan menghambakan diri kepada Allah. Guru Mursyid kita, Allahyarham KH. Abdurrahman Siregar yang melanjutkan Tongkat Estafet Pesantren Nurul Amal dari Kong Dul, menjelaskan, "Allah membagi jatah Amal Shaleh, sebagaimana Dia membagi rezeki."
Semoga kita bisa memetik beberapa pelajaran berharga dari kisah dalam biografi dan Ajaran serta Hasil Pemikiran Guru Mursyid kita, Allahyarham KH. Nasir Abdullah dan KH. Abdurrahman Siregar yang mengingatkan penting dan perlunya Amal Shaleh sebagai Wujud Pancaran Iman yang Diaktualisasikan dalam Karya yang Baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain berdasarkan syariat Islam serta ikhlas karena Allah Swt semata.
Alhamdulillah 🙏 Berdasarkan pengalaman saya, selama 27 tahun berupaya menjadikan Amal Shaleh sebagai satu Wujud Pengabdian kepada Allah, membuktikan bahwa sebagai Way of Life yang sempurna, Islam sangat memperhatikan bukan hanya hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT secara vertikal, tetapi juga yang berhubungan dengan sesama manusia secara horizontal. Hal ini terlihat dari doktrin iman dan amal saleh.
Kedua konsep ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena apabila salah satu dari keduanya tiada maka kesempurnaan dari salah satunya akan berkurang. Iman tanpa amal itu hampa sedangkan amal tanpa iman itu percuma. Iman adalah fondasi sedangkan amal adalah implementasi.
Hal ini terlihat dari sabda Nabi SAW: “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman.” (HR. Ath-Thabrani).
Maka Sungguh beruntunglah Beliau-beliau yang menjadi Guru Mursyid kita yang gemar BERAMAL SHALEH , sehingga Belia dijuluki Allah sebagai shalihin dan shalihat, yaitu orang-orang yang selalu berbuat kebaikan, rajin ibadah, dan menebar manfaat bagi orang lain dan lingkungannya. Betapa tidak, selain dicintai Allah dan para malaikat-Nya, setiap waktu shalat, jutaan umat Islam senantiasa menyebut dan mendoakannya dalam shalatnya.
Orang-orang yang suka beramal shalih didoakan oleh orang-orang yang shalat, dalam doa tahiyat, “assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin”. (semoga keselamatan dicurahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih).
Jadi, Amal saleh termasuk Ibadah Sosial karena dengan beramal saleh maka akan tercipta kehidupan yang tentram dan bahagia. Amal saleh adalah perbuatan atau sikap yang harus di miliki oleh setiap Ikhwan dan Akhwat Jamaah Pengajian Nurul Amal sebab orang yang amal saleh akan memperoleh kehidupan yang INDAH dan, Insya Allah, kelak menjadi penghuni surga serta kekal didalamnya. Sebagaimana firman Allah :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS an-Nahl : 97).
Semoga Allah menempatkan Guru Mursyid kita Allahyarham KH Nasir Abdullah dan KH Abdurrahman Siregar di dalam Keagungan-Nya. Semoga Allah berkenan mengijinkan kita semua, sebagai murid Beliau-beliau dapat menjadi hamba-Nya yang suka BERAMAL SHALEH. Aamiin 🙏 (az).
Komentar
Posting Komentar